Jalan RSUD Puri Husada Tembilahan Mendelaw

Rabu, 24 Juni 2015

Tapak petugas suami istri ini membershkan jalan di dekat rumah sakit purihusada tembilahan

PELITARIAU, Tembilahan – Petugas kebersihan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)), Ida (40) mengeluhkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Padahal, Pemerintah Kabupaten Inhil sudah menyediakan tempat dan menetapkan waktu untuk membuang sampah, namun nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkannya.
 
Ida yang bertugas menyapu sampah di sekitar Bundaran tugu Upakarti hingga ujung jalan veteran, dekat RSUD Puri Husada Tembilahan. bercerita katanya untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan dilokasi tersebut hingga bersih mendelaw dengan dibantu sang suami.
 
"Kalau nyapu kira-kira 1 jam selesai, itupun bersama-sama suami. Jika sendiri hampir dua jam. Dalam melaksanakan tugas ini, saya sangat berharap kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya tentang kebersihan dengan jangan membuang sampah sembarangan, kan sudah ada tong sampah disediakan," sebutnya, Rabu (24/6).
 
Selama ini, tambahnya, saat selesai menyapu, dan ingin pulang tak taunya sudah ada lagi sampah yang berserakan, terutama di depan-depan kantor.” Disiplinlah buang sampah pada tempatnya. Selama ini pandangan masyarakat terhadap sampah di Inhil masih belum berubah, masih tetap seperti dulu, apalagi sampah rumah tangga, setelah mobil selesai mengangkut mereka baru buang sampah, padahal jadwal telah ditentukan,” keluhnya.
 
Selain menjadi petugas kebersihan, Ibu Ida yang juga menjadi staf pengajar disalah satu PAUD di Tembilahan ini berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mereka.
 
“Khususnya untuk tukang sapu, jika belum bisa menaikkan honor kami, paling tidak tetapkan tanggal pembayaran setiap bulannya,  terserah pemerintah menetapkan waktunya, namun kami berharap bisa dibayarkan pada setiap awal bulan,” harapnya.
 
Sementara itu, sang suami Nasir (54) yang juga merupakan salah seorang peytugas kebersihan namun berbeda shift dan lokasi dengan sang istri menyatakan, masalah sampah jangan dianggap ringan oleh masyarakat. Sampah dikatakannya, selain tidak enak dipandang, keberadaan sampah juga bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
 
“Kalau cuma kami para petugas kebersihan yang aktif tanpa kerjasama dari masyarakat, berapa banyakpun petugas hasilnya tidak akan maksimal. Saya bersama istri saat hujan rintikpun tetap melaksanakan tugas ini, karena ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab saya kepada pimpinan dan Allah SWT,” katanya.
 
Selain berharap keaktifan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi sampah, Nasir juga berharap perhatian dari pemerintah kabupaten Inhil, terutama terkait dengan kesejahteraan dan kesehatan mereka.
 
“Jika semua pihak sudah satu pendapat, maka kami para petugas kebersihan Kabupaten inhil siap membantu pemerintah untuk meraih piala Adipura,”imbuhnya.***Bud