Pengemudi Becak Bisa Memiliki Organisasi Sendiri

Jumat, 23 Januari 2015

Ikatan Pengemudi Becak Bagansiapiapi menyerahkan gambar karikatur Bupati Suyatno,A.Mp yang sedang menaiki becak

PELITARIAU, Bagansiapiapi- Meski keberadaan pengemudi becak di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau sudah ada sebelum kabupaten itu berdiri, namun baru tahun ini para pengemudi becak bisa memiliki organisasi sendiri. Terbentuk tahun lalu, hari ini, Kamis (22/1), kepengurusan Ikatan Pengemudi Becak Bagansiapiapi (IPBB) resmi dikukuhkan.

Pelantikan itu dihadiri oleh Asisten Setdakab Rokan Hilir III, Ali Asfar S Sos, Kadis Koperasi dan UKM, Jon Syafrindow, Kapolres Rokan Hilir, AKBP Subiantoro, Sik yang diwakili Kasat Lantas Polres Rohil, AKP Rinaldo dan Anggota DPRD Rokan Hilir dari partai Hanura, Yohanis dan seluruh tokoh masyarakat dan alim ulama serta anggota IPBB yang berprofesi sebagai pengemudi beca di Gedung Serbaguna Bagansiapiapi, Kamis (22/1).

Asisten III, Ali Asfar SSos dalam sambutannya mengatakan, profesi beca sudah ada sebelum Rohil terbentuk menjadi kabupaten. Sebagai moda transportasi lokal, masyarakat sangat membutuhkannya. Kala itu belum ada transportasi roda empat. Namun seiring perjalanan waktu, jalan yang ada di Bagansiapiapi terbentang luas dan dari hari ke hari, pengemudi beca terpaksa harus bersaing dalam mencari penumpang.

''Menjadi pengemudi becak adalah pekerjaan mulia. Ini yang harus kita syukuri. Karena melalui pengemudi beca lah memudahkan kita untuk mengakses dari suatu tempat ke tempat lain,'' kata Ali Asfar.

Dikatakannya, pemerintah akan berupaya membantu organisasi ini asalkan program-program yang diajukan mengutamakan kepentingan anggotanya. Nantinya, pemerintah dan DPRD akan membuat program usaha kecil menengah melalui dinas koperasi sehingga para anggota selain bekerja menjadi penarik becak, juga mempunyai pekerjaan sampingan mengembangkan usaha kecil-kecilan.

Ditempat yang sama, anggota DPRD Rohil, Yohanis menyambut baik terbentuknya wadah IPBB yang menampung kepentingan pengemudi becak. Dia sangat mengapresiasi karena sebelumnya, dewan sangat kesulitan untuk membuat program kerakyatan mengingat tidak ada wadah yang bisa bersinergi dengan DPRD guna mengangkat perekonomian kerakyatan.

''Sejak hari ini, kita harus banyak berkomunikasi agar masyarakat terutama pengemudi beca dapat terakomodir kepentingannya,'' katanya.

Legislatif asal Partai Hanura ini mengaku ikut merasakan betapa sulitnya menjalani kehidupan sebagai pengemudi becak. Apalagi sebelumnya dia juga pernah jadi penarik becak. Belum lagi pikir belanja didapur, anak sekolah dan persoalan tetek bengek lainnya.

''Kita mengharapkan kedepan tidak ada lagi kesulitan yang dihadapi para pengemudi becak. Mungkin setelah ini kami akan berupaya mencari solusi agar seluruh anggota IPBB dapat dibantu keperluannya,'' janjinya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Rohil AKP Rinaldo mengapresiasikan terbentuknya Ikatan Pengemudi Becak Bagansiapiapi. Apapun namanya, kata Rinaldo, wadah ini merupakan salah satu wujud agar seluruh kepentingan anggotanya bisa selaras dengan tugas tugas yang diemban satlantas polres Rohil.

 ''Mungkin kedepan kita bisa membuat program SIM Kolektif. Asalkan wadah ini mengkoordinir kapan dan waktunya kita siap akan datang kesana,'' ujar Rinaldo.

Sebagaimana yang disampaikan Ketua IPBB, Kamil. Jumlah anggota ikatan ini sebanyak 300 pengemudi becak dengan berbeda latar belakang pendidikan dan usia. Dengan terbentuknya wadah IPBB ini, akan menjadi pemacu agar kehidupan pengemudi beca menjadi lebih baik pada masa akan datang.*Adv/Jar