Kadisperindag: Beras Pelastik di Inhil Belum Ditemukan

Sabtu, 23 Mei 2015

Ilustrasi:

PELITARIAU, Tembilahan – Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Fahrolrozy menyampaikan, adanya indikasi beras berbahan pelastik yang beredar itu belum ditemukan di Inhil, khususnya di kota Tembilahan.
 
"Belum kita temukan, artinya di Tembilahan beras yang unsurnya dari pelatik itu masih nihil," ungkapnya usai melakukan Sidak di seputaran kota Tembilahan, Jum’at (22/5) kemaren.
 
Meski belum ditemukan, Kadiperindag ini tetap berkomitmen melakukan pemantauan di kota hingga ke pelosok desa di 20 kecamatan di Inhil. Jadi, dalam waktu dekat ia akan melakukan titik koordinasi setiap pemerintah kecamatan, guna memperketat pengawasan adanya indikasi beras pelastik tersebut.
 
Sebenarnya kata Fahrolrozy, secara logika Kabupaten Inhil ini tidak akan kekurangan pasokan beras, sebab selain mendatangkan pasokan beras dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara, Kabupaten Inhil juga mempunyai hasil tanam.
 
Apalagi, lanjutnya, Bupati Inhil telah berkomitmen akan meningkatkan hasil tanam padi asli Inhil. Bahkan, berupaya menjadi penyumbang beras terbesar di Riau.
 
Untuk membedakan apakah beras ini original ataukah terbuat dari unsur lain, terutama dari unsur pelastik. Diterangkannya, beras pelastik itu jika dibakar akan meleleh, namun kalau beras asli hasilnya akan hangus berwarna hitam.
 
"Begitu juga kalau dimasak, kalau beras berbahan pelastik hasilnya akan menyatu semua beras palsu itu," tandasnya.***Bud