SMKN 2, Rencanakan Jadi SMK Rujukan

Selasa, 05 Mei 2015

PELITARIAU, Dumai - Akan menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMKN 2 Dumai telah mempresentasikan diri kepada Direktorat Pendidikan Pusat sejak dua (2) minggu lalu bersaing antara dan dengan 12.000 SMK lainnya se-Indonesia.

SMK Rujukan ialah merupakan sebuah SMK dengan kinerja bagus, akses luas dan efekrif dalam hal pengelolaan institusi. SMK Rujukan ini, nantinya akan menjadi sekolah induk (aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil yang lokkasinya tidak berjauhan disuatu daerah.


Dikatakan Kepala Sekolah SMKN 2 Dumai JuzmilitaSPd MSi bahwa nantinya SMK aliansi tersebut dapat memanfaatkan fasilitas maupun sumber daya yang terdapat pada SMK Rujukannya.

 "Untuk SMKN 2 Dumai sendiri, kami telah menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan 4 SMK yakni SMK Erna, SMKN 3, SMKN 5, serta SMK Al-Munawwarah sebagai sekolah aliansi dengan SMKN 2 selaku calon Sekolah Rujukan," katanya usai penandatanganan MoU, Selasa (5/5).

Tujuan dari dibentukknya SMK Rujukan adalah guna adanya pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu lulusan SMK secara keseluruhan. Untuk itu, kata Juzmilita, untuk menjadi SMK Rujukan tidaklah gampang, harus memenuhi beberapa pesyaratan dan melalui beberapa proses seleksi.

"Salah satu syarat utama agar suatu SMK dapat dijadikan sebagai SMK Rujukan ialah, jumlah siswa SMK Rujukan harus diatas 1.000 siswa, dan Alhamdulillah tahun ini SMKN 2 Dumai telah memiliki siswa sebanyak 1.432 dengan total 12 jurusan yang ada," paparnya.

Tak hanya itu, SMKN 2 Dumai juga masih harus melalui beberapa proses dan persyatan, untuk itu Juzmilita berharap agar semua pihak dapat membantu dan turut mendo'akan agar segala sesuatunya dapat diberi kemudahan, "untuk itu, kami selaku pihak SMKN 2 Dumai memohon dan meminta do'a dan dukungan dari seluruh masyarakat Kota Dumai agar SMKN 2 Dumai dapat menjadi SMK Rujukan terbaik," tutupnya.

Pantauan dilapangan, guna menjadi SMK Rujukan, suatu sekolah haruslah melalui dan memenuhi kriteria atas apa yang telah dintentukan yakni, jumlah siswa yang harus lebih dari 1.000, memiliki guru produktif yang cukup, memiliki jaringan kerjasama antar industri, fasilitas sarana dasar yang baik, letak sekolah dilokasi strategis, memiliki kinerja baik, memiliki fungsi sebagai TUK first party, siswa yang berkarakter baik, memiliki minimal 3 SMK aliansi serta menguasai 2 bahasa asing.***Bie