Kisah Nyata, Bocah ini Sering Diberi Hadiah Oleh Burung Gagak

Ahad, 12 April 2015

Gabi Mann Seattle, warga amerika serikat yang berusia 8 tahun

PELITARIAU.COM- Kebanyakan orang suka dengan burung yang biasanya berada di taman. Tapi orang jarang menemukan burung yang suka kepada manusia. 

Seorang gadis berusia delapan tahun di Seattle, Amerika Serikat, bernama Gabi Mann, beruntung bisa disukai oleh burung.

Suatu kali Gaby memperlihatkan koleksi barang-barang kesukaannya. Ada miniatur bola perak, klip kertas biru, manik-manik kuning, sepotong Lego biru. 

Dia tidak mengumpulkan benda-benda itu sendiri. Sekawanan burung gagak memberikan hadiah-hadiah itu kepadanya. 

Menurut situs BBC, Rabu (25/2/2015) kemarin, hubungan Gabi dengan gagak terjadi pada tahun 2011. Pada saat itu dia berusia empat tahun. Dia keluar dari mobil, kemudian dia menjatuhkan makanannya. Seekor burung gagak lalu memakannya. Kemudian gagak-gagak memperhatikannya, berharap ada makanan lagi yang jatuh.

Saat beranjak dewasa, dia berbagi makan siangnya. Setiap sore para gagak berbaris di halte, berharap mendapat makanan lagi. Ibu Gabi, Lisa, tidak keberatan gagak memakan sebagian besar bekal sekolahnya. "Saya suka burung-burung itu. Dia mencintai binatang dan bersedia berbagi," katanya.

Pada 2013, Gabi dan Lisa mulai memberikan makanan sebagai kegiatan sehari-hari. Setiap pagi, mereka mengisi sebuah wadah di halaman belakang dengan air segar dan mengisi tempat makan burung dengan kacang. Hadiah-hadiah itu muncul setelah mereka melakukan rutinitas ini.

Gagak akan menghabiskan makanannya, dan meninggalkan hadiah di tempat makan yang telah kosong.

John Marzluff, profesor ilmu satwa liar di University of Washington, dan rekannya Mark Miller, melakukan penelitian burung gagak dan orang-orang yang memberi mereka makan. Mereka menemukan bahwa gagak dan manusia bisa membentuk hubungan yang sangat pribadi. "Pasti ada komunikasi dua arah yang terjadi di sana," kata Marzluff. "Mereka memahami sinyal masing-masing."

Burung-burung berkomunikasi dengan cara mereka terbang, seberapa dekat mereka berjalan, dan di mana mereka duduk. Manusia belajar bahasa mereka dan gagak belajar pola pengumpan mereka. Mereka mulai mengenal dan saling percaya. Kadang-kadang gagak meninggalkan hadiah.

"Saya tidak bisa mengatakan mereka akan selalu (memberikan hadiah)," Marzluff mengakui, setelah tidak pernah menerima hadiah secara pribadi," tapi saya telah melihat banyak sekali hal-hal yang gagak bawa untuk orang."

Tidak semua gagak memberikan benda mengkilap. Kadang-kadang mereka memberikan semacam hadiah "yang mereka akan berikan kepada pasangan mereka," kata Marzluff.

Gabi pernah diberikan beberapa benda menjijikkan seperti capit kepiting yang telah busuk.

Lisa, ibu Gabi, beberapa minggu lalu kehilangan tutup lensanya di sebuah gang. Secara mengejutkan tutup lensa itu ada di tempat biasa para gagak menaruh hadiah. 

"Saya yakin bahwa itu memang disengaja," dia tersenyum. "Mereka memperhatikan kita sepanjang waktu. Aku yakin mereka tahu aku menjatuhkannya. Saya yakin mereka memutuskan untuk mengembalikannya,''.*** red