Khoir Siswa Yang Tertimpa Tiang Bendera Terus mencari Keadilan

Kamis, 09 April 2015

khoir saat di pematang reba

PELITARIAU, Rengat- Khoir Muliadi (11) anak ke 3 dari pasangan Taruna Meliala (48) dan Zubaidah (47) yang kepalanya tertimpa tiang bendera saat mengikuti upacara bendera di SDN 001 Seberida Kecamatan Batang Gansal pada tahun 2012 lalu terus mencari keadilan hingga menemui sejumlah Mentri kabinet Presiden Jokowi.
 
Khoir Muliadi yang kini usianya 11 tahun dan seharusnya duduk di kelas IV Sekolah Dasar terpaksa tidak bersekolah lagi sejak kejadian tersebut yang mengakibatkan batok kepalanya pecah dan mengalami kelumpuhan akibat tertimpa tiang bendera pada tahun 2012 terpaksa harus diangkat dan diganti dengan silikon.
 
Seperti yang disampaikan Taruna kepada Pelitariau.com Kamis (9/4) di Pematang reba bahwasanya dirinya akan terus perjuangkan bagaimana pertanggung jawaban pemerintah atas kejadian yang dialaminya.
 
"Saya akan perjuangkan, saya akan jumpai lagi Bupati juga Anggota DPRD Inhu bahkan saya beberapa saat lalu sudah sampai kesejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi untuk meminta respon Pemerintah atas musibah yang telah terjadi terhadap anak saya" kata Taruna 
 
Dikatakannya, dirinya juga sudah sampai ke kantor mendikbud Anis Baswedan yang berkantor di jalan Sudirman Senayan Jakarta Pusat, juga berkunjung ke mentri koordinator  Puan Maharani, ke Mentri sosial Khotifah, Kementri KumHam, KPAI , dan ke Lembaga  perlindungan anak dan langsung bertemu dengan Aris Merdeka Sirait juga sempat bertemu dengan Gubernur DKI Ahok. 
 
Dari sejumlah mentri yang ditemui merespon diantaranya yakni Mendikbud Anis Baswedan yang mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan dana operasi untuk selanjutnya dan layanan pendidikan di kampung halaman nantinya.
 
"Bapak pulang ke Riau saja  dan saya akan pantau  perkembangannya dari sini " kata Taruna menirukan Anis Baswedan yang menjanjikan.
 
Dijelaskannya, Dalam operasi Tengkorak kepala Khoir yang pecah akibat tertimpa tiang bendera ini sudah banyak mengeluarkan dana dan saat sekarang harus melakukan operasi yang (ketiga) selanjutnya, sedangkan ekonomi keluarganya saat ini sangat lemah.
 
Dituturkannya, Operasi pertama dilakukan Pengangkatan tempurung kepala oleh Team Dokter di RS Awal Bros, Yang kedua operasi pemasangan tengkorak palsu atau silikon di RSUD Arifin Ahmad Pekan Baru dan harapanya akan dilakukan operasi ketiga yang masih belum mempunyai dana.
 
Dalam operasi ketiga nantinya diharapkan agar memperbaiki syaraf- syaraf dan Khoir dapat berjalan seperti biasa karena akibat pecahnya tengkorak kepala Khoir mengakibatkan tidak dapat berjalan, sebab kedua belah kakinya tidak dapat berfungsi dengan baik.***
 
 
Penulis: Muhammad Anshori