Lokasi ini Diduga Tempat Ekpor dan Impor Narkoba di Kepulauan Meranti

Selasa, 07 April 2015

Diduga Kapal di Pelabuhan Sungaibaru ini mengangkut barang selurudpan untuk di bawa ke luar negeri

PELITARIAU, Selatpanjang-  Kucing-kucingan aparat penegak hukum Kabupaten Kepulauan Meranti dengan pengusaha Ekspor ilegal terus terjadi, sejumlah tempat dijadikan lokasi Ekspor barang diduga tanpa beacukai dengan berbagai jenis produk Indonesia.

Informasi yang berhasil di himpun di lapangan, Pertama kali gudang penyimpanan produk Indonesia yang akan di kirim ke liar negeri Dari Kabupaten Kepulauan Meranti di Sungai Rangsang Kecamatan Rangsang, gudang berpindah ke Selatpanjang samping pelabuhan Pelindo selanjutnya pindah lagi ke lokasi Batam.

Sempat gudang ekspor barang yang diduga ilegal tersebut pindah ke Selatakar namun pemilik gudangnya tersangkut kasus narkoba yang di ungkap Bea Cukai selanjutnya pelabuhan bongkar muat ditetapkan di sekitar Sungaibaru Kecamatan Pulau Merbau.

Seperti yang dikatakan Ucok (46) warga Desa Ketapang Permai kepada pelitariau.com Selasa (7/4) mengatakan, bahwa pengusaha ekspor ilegal rokok yang dilakukan oknum pengusaha bermata sipit di Kepulauan Meranti berpindah-pindah tempat. Jika aparat penegak hukum mengetahui aktifitas sudah meresahkan warga maka mereka berpindah tempat.

"Ini jelas penyelundupan ilegal, karena disini bukan ada pelabuhan ekspor. Kalau memang tidak legal, kenapa? pelabuhan bongkar muat barang mereka berpindah-pindah tempat," kata Ucok rembari penuh tanda tanya.

Lokasi-lokasi yang dijadikan tempat penyeludupan barang dari Indonesia ke luar negeri di kabupaten Kepulauan Meranti, diduga juga pelabuhan tikus tersebut dijadikan sebagai tempat masuknya narkoba di Kabupaten Kepulauan Meranti ke Indonesia melalui jalur laut.

"Kekawatiran kita bukan hanya pada penyeludupan rokok Gudang Garam, tapi kuat dugaan kita bahwa speedboat yang pulang dari Malaysia tersebut membawa narkoba, bisa kita analisa bahwa kalau sekedar hanya membawa rokok untuk diseludupkan ke Malaysia itu hanya berapalah untungnya? sedangkan mereka punya speedboat yang canggih, kapal kapal tanker yang besar, kemudian biaya gaji perkerjanya yang tinggi," ungkap Ucok.***

Penulis: Doniruby Saputra