Ancaman Tommi Soeharto, Yorris : Saya Belum Tau Seperti Apa Ancamannya

Sabtu, 04 April 2015

Politikus Partai Golkar Yorry Raweyai

PELITARIAU, Jakarta- Politikus Partai Golkar Yorry Raweyai tidak bisa berkomentar banyak, menanggapi ancaman Tommy Soeharto. Yorry mengaku belum mengetahui ancaman yang disampaikan putra bungsu mantan Presiden Soeharto

"Saya belum tahu ancamannya seperti apa, bentuknya seperti apa, ngapain saya tanggapi," kata Yorrys seperti dilansir inilahcom, Rabu (1/4) kemarin. Yorrys terlihat berusaha santai menanggapi hal itu. "Dia bilang mau ajak makan, ya baguslah kalau diajak makan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, putra bungsu presiden kedua Indonesia, Soeharto yakni Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mengkritik sikap arogansi kubu Agung Laksono yang mengambil alih Fraksi Partai Golkar.

Sebab sikap tersebut dianggap tidak elegan dan tak mencerminkan demokrasi yang dianut di Indonesia. Namun Tommy menyoroti kejadian ini kepada satu nama yakni Yorrys Raweyai yang dianggap seperti preman dalam kejadian tersebut.

"Saya mengecam keras perilaku yoris, selama ini anda saya anggap teman tapi ternyata lebih pantas di anggap pecundang," ujar Tommy dalam akun twitternya @HutomoMP_9 pada Rabu (1/4/2015).

Dia menyebut Yorrys tak menunjukan sikap sebagai seorang politisi. Sebab dalam pengambilalihan sekretaris Fraksi Partai Golkar, Yorrys lebih terlihat seseorang yang tengah memimpin sekelompok pelajar untuk melakukan tawuran.

"Perilaku anda seperti anak kecil yang hendak belajar tawuran, belajar mengikuti kakak kakaknya yang sudah lebih dahulu memiliki mental tawuran," katanya.

Tommy meminta kepada Yorrys untuk tidak bersikap arogan dan seperti preman dalam menyikapi permasalahn internal partai.

Sebab hal itu masih dilakukan Yorrys, maka dirinya akan turun tangan menghadapi aksi premanisme dari Yorrys tersebut."Kalau mau main keras saya juga punya sisi keras, sebaiknya jangan main - main dalam masalah ini," katanya.

Tommy mengaku tak mau terlibat dalam polemik yang ada di internal Golkar, namun melihat situasi yang terjadi saat ini membuat dirinya prihati sebagai kader yang ikut membesarkan Golkar.

"Saya berbicara seperti ini bukan karena membela saudara, tapi tindakan anda sepertinya ingin memancing seberapa besar kesabaran saya. Anda sopan saya segan Anda Arogan saya makan.!!!Begitu saja Kok Repot," katanya.***red