50 Haktare Lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti Keritis dan Sering Terbakar

Rabu, 18 Maret 2015

ilustrasi :

PELITARIAU, Selatpanjang- Seluas 50 ribua Haktare lebih lahan gambut di Kabupaten Kepulauan Meranti sudah kritis, rusaknya lahan tersebut bukan hanya disebabkan oleh gerusan air sungai namun juga kelalaian manusia sehingga mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan gambut.
 
Demikian disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan, Alizar SSos, dalam upacara hari Rimbawan, Selasa (17/3) dihalaman Kantor Bupati Kepulauan Meranti. 
 
Disampaikannya juga, saat ini lahan produktif di Kabupaten Kepulauan meranti berkisar 680 ribu hakter yang harus dijaga agar lahan tersebut terus bisa lestari, jika lahan tersebut tidak dijaga bersama maka akan kritis sama halnya dengan lahan-lahan lainnya rentan dengan kebakaran. 
 
"Pemerintah Kabupaten Meranti dengan sekuat tenaga telah berupaya melakukan rehabilitasi sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian hutan," kata  Alizar.
 
Melalui Program kementrian kehutanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah daerah, khsusnya Kepulauan Meranti telah berhasil mengikutsertakan masyarakat pedesaan membangun Kebun Bibit Rakyat (KBR) berhasil mengurangi jumlah lahan kritis. "Ini untuk memberikan gairah untuk membibit, menanam, memelihara dan memanen untuk perbaikan kesejahteraan sendiri dan lingkungan," ucapnya.
 
Disampaikannya juga, Pemerintah Kepulauan Meranti telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk, mendapatkan dukungan dana dalam rangka normalisasi tata kelola air pada lahan gambut dengan membuat sekat kanal pada setiap level ketinggian air agar lahan gambut selalu berada dalam kondisi lembab meminimalisir kebakaran lahan.
 
Selain upacara dihadiri pejabat Eselon II, III dan IV di lingkungan Kepulauan Meranti tampak hadir juga, Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Polisi serta TNI dan tokoh masyarakat.***
 
Penulis: Doniruby
Redaktur: Ramdana