DPRD Inhil Gelar Hearing PLN Rayon Tembilahan

Kamis, 12 Maret 2015

Ilustrasi @net.

PELITARIAU, Tembilahan - Kondisi pelayanan PLN Rayon Tembilahan yang semakin parah di Kota Tembilahan dan sekitarnya dengan berlakunya pemadaman bergilir 1;1 disikapi DPRD Inhil dengan menggelar hearing PLN Rayon Tembilahan, Kamis sore (12/03).

"Masyarakat semakin resah dengan kondisi dan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Rayon Tembilahan di Kota Tembilahan dan sekitarnya, kita mendesak pihak PLN untuk mencarikan solusi secepatnya, mereka ini pembohong besar," ungkap Ketua Komisi III, Iwan Taruna kepada Manajer PLN Rayon Tembilahan, Budi Warman.

Kemarahan ini jelas Iwan karena janji-janji PLN Wilayah Riau yang tidak konsisten terhadap masyarakat Inhil.

"Kita sudah beberapa kali bertemu dengan PLN Wilayah Riau, mereka menjanjikan pemadaman hanya 5;1 pada bulan Maret ini, kenyataannya justru makin parah, jelas mereka adalah pembohong besar," ujar Iwan Taruna.

Selain Iwan Taruna, anggota Komisi III lainnya juga mencecar perwakilan PLN dengan bebagai pertanyaan seputar kondisi PLN yang semakin parah.

Mendapat cercaan bertubi-tubi, Budi Warman mengakui bahwa kelemahan PLN Rayon Tembilahan adalah tidak bisanya teknisi PLN untuk memperbaiki dengan cepat setiap mesin yang rusak karena kewenangannya dari pihak vendor untuk memperbaiki.

"Kita akui, kelemahan kita adalah tidak berkuasa penuh terhadap mesin sewa, sehingga ketika rusak, kita harus menunggu teknisi dari pihak vendor dimana yang bisa mendesak hanya pihak PLN Wilayah, "kata Budi mengakui.

Selain itu, Budi Warman juga menyampaikan bahwa sesuai hasil kesepakatan dengan pihak PLN Wilayah Riau, Kota Tembilahan dan sekitarnya akan bebas pemadaman bergilir per 1 April 2015, karena ada mesin sewa yang baru yang akan datang.

"Jika tidak ada halangan, per 1 April nanti kita sudah bebas pemadaman bergilir, karena ada mesin sewa baru yang sedang dalam perjalanan ke Tembilahan, "katanya.

Mendengar penyampaian Budi tersebut anggota Komisi III sepakat menyatakan apakah hal itu bisa dipastikan, sehingga tidak membuat harapan semu masyarakat.

"Kalau tidak bisa dipastikan, jangan berjanji, masyarakat hanya diberikan harapan saja, kita ini butuh kepastian, jangan sampai warga marah dijanjikan terus, "tegas Zulbahri, anggota Komisi III yang diamini semua anggota dan warga yang hadir dalam rapat tersebut.

Mendapat ketegasan seperti itu, Budi Warman juga mengakui juga tidak bisa memberikan jaminan kepastian.

"Wewenang sepenuhnya ada di PLN Area dan Wilayah, Rayon Tembilahan hanya sebagai pelayan dan tidak bisa mengambil keputusan, "tukasnya.

Usai hearing, Komisi III, LSM, Mahasiswa dan warga meninjau langsung lokasi mesin-mesin PLN di Parit IV Tembilahan.***Markoni