Jelang Penilaian Adiwiyata, BLH Meranti Tinjau Sekolah

Kamis, 12 Maret 2015

BLH Meranti Tinjau SMAN I Selatpanjang

PELITARIAU, Selatpanjang - Tim Penilai dari  Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kepulauan Meranti, melakukan tinjauan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I, Jalan Pembangunan II Selatpanjang. Guna melihat sejauh mana persiapan yang dilakukan Sekolah tersebut untuk mengikuti Adiwiyata Tingkat Provinsi.

 

Tim Penilai dari BLH Kabupaten Kepulauan Meranti Raja Yusran, Kamis (12/3)  mengatakan bahwa  pada tahun 2015 mengajukan 2 Sekolah untuk mengikuti Adiwiyata tingkat Provinsi. Dari 25 Sekolah yang ada di Meranti, yakni SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Selatpanjang.

"Pada tahun ini kita mengajukan 2 sekolah, yakni SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Selatpanjang. Sekolah SMA Negeri 1 dilakukan penilaian mulai dari ruang kelas siswa, dari penilaian kelas tersebut SMAN 1 sudah memiliki banyak kemajuan, dan diharapkan untuk lolos di tingkat Provinsi nanti," kata Raja.

Dia juga menambahkan, penilaian Adiwiyata ini bukan sekedar Sekolah itu indah. Tetapi dilihat dari administrasi, penilaian dokument, serta tampilan fisik sekolahnya.

"Sekolah ini sebenarnya bisa diajukan untuk tembus tingkat Provinsi," harapnya.

Tidak hanya itu kata Raja  dari 2 sekolah yang kami ajukan tersebut, Pihak BLH dapat mematangkan koordinasi dari pihak sekolah, diantaranya membantu Administrasi, Dokumentasi, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti Rumah kompos.

Sementara itu Penanggung Jawab Adiwiyata SMA Negeri 1 Selatpanjang, Fadillah S.Si, menuturkan bahwa dalam penilaian Adiwiyata ini dimulai dari Ruang kelas. Dimana ruang kelas tersebut merupakan partisipasi yang besar dalam menunjang program Adiwiyata ini.

"Program Adiwiyata ini sudah 2 tahun berjalan, yang pertama dari tingkat Kabupaten, sedangkan yang ke dua dari tingkat provinsi yang saat ini tengah gencarnya pihak sekolah mengikuti Adiwiyata tingkat Provinsi itu," kata Fadillah.

Menurutnya hal yang paling menonjol dari program Adiwiyata itu adalah Kreativitas siswa-siswi, dalam memaksimalkan pemanfaatan sampah menjadi barang yang berguna, dan keterlibatan warga sekolah sangat penting, minimal 70 persen.

"Peran siswa-siswi itu sangat penting terhadap pencerminan lingkungan sekolah, untuk menuju sekolah Adiwiyata, yang dimulai dari penataan kelas,"tuturnya.

Tidak hanya itu untuk mengikuti Adiwiyata tingkat Provinsi ini, pihak Sekolah sudah mempersiapkan selama 6 bulan lamanya. Pada bulan April nanti akan dilakukan penilaian dari provinsi.

"Yang menjadi kendala saat ini adalah belum maksimalnya kualitas air, karena apabila dirasakan air tersebut terasa payau. Kalau dipergunakan untuk minum tidak bisa, namun kalau untuk mencuci tangan sudah memadai," terang Fadillah.
 


Penulis: Doni Ruby Saputra
Editor.  :rio