Sebanyak 38 Murid SD Sokop Meranti Terpaksa Belajar Di Balai Adat

Jumat, 06 Maret 2015

Riayati di tengah muridnya

PELITARIAU, Selatpanjang- Sebanyak 38 orang murid SD Desa Sokop Dusun Bandar Raya Kec. Rangsang Pesisir,  Kab. Kepulauan Meranti terpksa menumpang belajar di balai adat. Pasalnya jarak tempuh ke sekolah induk cukup jauh dan memakan waktu berjam-jam jika berjalan kaki.

 

Selain itu juga angkutan umum tidak ada seperti dikota-kota besar  yang ingin bersekolah harus menempuh hutan hingga puluhan kilo meter. Untuk 38 murid tersebut diajar satu orang guru yang sudah mengajar sejak tahun 2014 lalu.

Kepada Pelitariau.com Riayati (30)  guru yang mengajar di SD 15 depan Kecamatan Rangsang, yang menjadi guru dari 38 murid. Dengan  kegigihan dan ke inginan hatinya yang kuat satu tahun  sudah mengajar anak-anak.

Riyati tamatan SI PGSD sangat berharap dalam tes K2 hasilnya  agar dapat di keluarkan. Sehingga dengan adanya kepastian sebagai CPNS dapat lebih fokus lagi untuk mengajar anak-anak dari suku asli Meranti.

Dirinya juga menerangkan, bahwa buku-buku selama satu bulan untuk dipergunakan anak-anak dari suku asli dalam belajar, adalah dari dirinya.  

 

“Sekolah induk juga ikut membantu buku  yang diberikan oleh kepala sekolah SD 20 Sutris serta Uang bantuan kebijakan kepala sekolah sokop selama 8 bulan Rp. 1 juta.  Saya sudah mengabdi selama sepuluh bulan,"ungkap Riyati.

Kepala sekolah Sokop  sangat mendukung sekolah sore, kalau panas kami harus cepat pulang. Bahkan murid-murid bersekolah tanpa sepatu. Ada juga orang tua dari murid suku asli ini sudah 8 bulan masih mengantar anaknya ke sekolah.


Penulis: Doni Ruby Saputra

Editor  : rio