Dirjen Adin Dimata Said Amir Hamzah: Dia Pemimpin Cerdas dan Istiqomah

Rabu, 16 Februari 2022

Melati 2 dengan Jenderal bintang 2 sama sama berjuang selamatkan ekosistim Selat Rupat dan Selat Malaka. (Foto: ist).

PELITARIAU, PEKANBARU - Sejak dilantik sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) oleh Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin  langsung tancap gas.

Terbaru, Laksda Adin benar benar memenuhi janjinya turun ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Riau untuk mengamankan kapal pengeruk pasir laut PT LMU yang beberapa bulan terakhir telah mengganggu aktifitas nelayan dan masyarakat sekitar pulau tersebut akibat hantaman abrasi yang merusak ekosostim biota laut.

"Kita tangkap dan hentikan kapal KNB-6 yang disinyalir akan melakukan pengangkutan pasir laut. Kapal sudah kami periksa oleh jajaran terkait kerusakan di wilayah pesisir," katanya kepada wartawan.

Hasil koordinasi, nakhoda kapal KNB-6 mengatakan baru tiba dari Karimun dan belum ada kegiatan. Namun terindikasi tidak ada izin pengangkutan pasir laut. Kapal ini disewa PT Logomas Utama.

Adin menyebut pihaknya akan membawa kasus itu ke ranah hukum. Termasuk akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Pemprov Riau, dan seluruh jajaran atas aktivitas ilegal di Pulau Rupat tersebut.

"Kita akan bawa ini ke ranah pidana dan penyelesaian administrasi di luar pengadilan. Kita telusuri sampai mana, karena informasi kegiatan sudah ada dari 2021 lalu," tegasnya.

Mendapat Apresiasi

Kinerja dan prestasi Adin ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh Riau hingga anggota DPR RI. Namun diluar itu, ada satu sosok yang mengenal dekat dan mengetahui track record sang Dirjen. Namanya Said Amir Hamzah.

Dimata pak Tengku Amir Hamzah  (pensiunan TNI AL) yang dijuluki 'Budak Lasak Dari Dusun Selomang Kampung Makeruh' ini, Adin Nurhawaluddin merupakan pemimpin cerdas, komunikatif dan istiqomah.

"Beliau keturunan darah Bangsawan Bugis Pinrang terlahir dari rahim bundanya yang berasal dari Tanah Pasundan. Dua campuran ini melahirkan seorang Perwira Tinggi yang cerdas, smart dan Istiqomah. Lulusan AAL tahun 1994 ini darah pelaut Bugisnya mengalir dalam dirinya," tutur Amir Hamzah.

Atas torehan prestasi dan kinerja  Adin mengungkap bisnis pasir laut PT LMU yang diduga ilegal, Amir Hamzah mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Laksda Adil.

"Saya pribadi maupun mewakili masyarakat Riau khususnya para nelayan sekitaran pulau Rupat mengucapkan ribuan terima kasih kepada pak Dirjen Adin yang luar biasa langsung turun ke TKP," ujar
pria kelahiran 25 Desember 1955 yang pernah anggota Paskibraka Nasional  tahun 1972 utusan Riau, ini.

Untuk diketahui Amir Hamzah merupakan lulusan Wamil angkatan 80. Rekam jejaknya di dunia Angkatan Laut cukup teratur. Dia pernah bertugas di RSAL DR.RAMELAN Surabaya. Kemudian Lakesla Jakarta dan Surabaya, Rumkit Marinir Cilandak, Dinkes Korps Marinir. Tugas Belajar (Tubel) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI)  Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Kasubdiskesla dan Plt. Kadiskes Kolinlamil. Kasubdiskesla Dinkes Armabar. Setelah itu Tugas Karya DPRD Kota Pekanbaru. Tak lama kemudian  Misbar (pindah) ke Pemprov Riau. dan Magang di Biro Pemerintahan selama  3 bulan. Lalu jadi Wadir Yanmes RSUD Arifin Achmad, Kaban Infokom Kesbang, Direktur RSJ (8 hari mundur)dan nganggur selama 8 bulan. Jelang pensiun 01 Januari 2012 masih sempat dipercaya sebagai Jalakhar Badan Narkotika Provinsi Riau dan terakhir menjabat Direktur RSUD Bengkalis.

Saat ini Bang Amir Hamzah ikut bergabung di FKPMR. Dan terakhir  Ketua Aliansi Tokoh Masyarakat Riau Peduli Pulau Rupat (ATMRPPR). Jabatan sosial atau syariah inilah dimanfaatkannya untuk "berjihad" membela dan menegakkan keadilan bagi masyarakat sekitar Pulau Rupat khususnya para nelayan yang terdampak aktifitas tambang pasir laut oleh PT LMU yang telah diselesaikan dengan baik oleh sang Dirjen Adin Nurhawaludin. **Prc7