Dodi Irawan Sastrawan Nasional Itu Sebut Nama Jokowi Dalam Puisi Ratu Dunia

Kamis, 10 Februari 2022

https://youtu.be/jUioJSQWjvw

PELITARIAU, Kendari - Legislator asal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau Dodi Irawan, tampil memukau membacakan puisi Ratu Dunia. Dodi Irawan yang disebut sebagai sastrawan nasional ini diundang panitia Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 di kotamadya Kendari Sulawesi untuk membaca puisi bersama 5 penyair nasional lainya.

5 Penyair nasional yang tampil membaca puisi selain Dodi Irawan dari D'Qorisyh Panggung Toktan malam puncak HPN 2022 di Kendari dari Riau, Kuni Masrohanti presiden perempuan penyair Indonesia juga tampil memukau bersama presiden penyair Zk Indonesia Syarifuddin Arifin, Ramon Damora ketua panitia lomba puisi multi media dan turut membaca puisi ketua panitia HPN Kendari Auri Jaya.

Presiden RI Joko Widodo hadir cara daring HPN di Kendari Sultra 2022, Gubernur Sultra Ali Mazi dan ribuan warga serta pejabat teras Pemprov Sultra menyaksikan puisi berjudul 'Ratu Dunia' Dodi Irawan menyinggung nama Jokowi dan sejumlah nama wartawan luar negeri dan dalam negeri. 

Dalam puisi yang di bacakan Dodi Irawan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dia juga menyinggung wartawan yang menurutnya raja 'non kong x kong'.

"Dari Hunter Stockton Thompson
Hingga Muchtar Lubis
Sejak masa Adam Malik
Sampai ke era Jokowi
Engkaulah bintangnya,"  kata Dodi Irawan lantang dengan suara bergetar.

"Engkaulah bintangnya," kata Dodi membaca puisi dalam perspektif Dodi adalah wartawan.

"Wartawan adalah ratu dunia"
Kata kyai Buchari Masruri
Kataku wartawan
"Raja non Kong x Kong"
Bermarwah dan independen
Cerdas dan berintegritas
Meski dalam pandemi," teriak Dodi disambut apllaus luar biasa penonton.

Meski wartawan dia sanjung, namun Dodi tetap mengingatkan  agar dalam menjalankan tupoksi, wartawan tidak boleh terjebak dengan ekosistim pers yang tidak sehat dan profesional. 

"Tapi ingat kawan 
Walau engkau ratu dunia
Banyak pula yang mencerca
Jika salah tak ada yang membela
Jika mati tak ada yang menangis
Terbuang bagai kulit manggis
Bagai santan tak bertapis,' ucapnya mengingatkan.

Diawal membaca puisi Dodi Irawan juga menyapa masyarakat Indonesia, dan masyarakat Kendari. "Hallo Indonesia, Hallo Kendari," sapa Dodi.

Berikut lirik lengkap puisi 'Ratu Dunia' ciptaan Dodi Irawan;

Bukan sekedar hari ini
Sejak alam terkembang
Ratu dunia acuan kaum
Dari Jakarta hingga penajam Paser Utara sampai Sulawesi tenggara 
kendari hingga Indragiri

Ratu dunia adalah ahli berita
Ibu kandung anak zaman
Yang pandai merawat
Yang pandai berkawan
Yang pandai melawan
Yang pandai ketawa
Ha ha ha

Bila engkau mencatat baik
Maka dunia memuji
Alhamdulillah
Bila engkau catat sungsang
Dunia pun mencibir
Lahaulawala quawata illabillah

Engkau laksana roqib dan atid
Jangan mencatat hoax
Apa lagi menuduh
Jin tidak akan buang anak
Apalagi manusia
Jangan suka menepuk dada

Engkaulah ratu dunia
Jangan memerahkan mata
Jangan jadi mambang hutan
Mambang kayu dan air
Atau pula mambang angin
Nanti Tuhan marah

Usah kau tambah rukun iman
Karena kerjamu mendamaikan 
Usah kau kacau damai negeri
Nanti engkau rugi sendiri
tulis yang terbaik
Agar dunia tak tercabik-cabik

Wahai ratu dunia
Aku ingin selalu bersamamu
I love you
Berharap engkau bercerita
I miss you
Tentang dia, aku dan mereka

Bagiku... 
Engkau bukan sekedar ratu
Tapi engkau eksekutif
Legislatif dan yudikatif
Engkau pengusaha dan prajurit
Pengacara dan rakyat jelata

Engkau ratu luar biasa
Tongkat tempat bergantung
Pemikir yang tak terkira
Yang hidup sepanjang zaman
Sejak Sir William Russell
Hingga Benjamin Franklin

Dari Hunter Stockton Thompson
Hingga Muchtar Lubis
Sejak masa Adam Malik
Sampai ke era Jokowi
Engkaulah bintangnya

Juga di zaman Ali Mazi
Atal Sembiring Depari
Margiono dan Tarman Azam
Sarjono dan Dheni Kurnia
Zulmansyah sekedang, Ramon damora, Auri Jaya dan Muslim Kawi
Kalian adalah ratu dunia 
Di zaman yang berbeda

"Wartawan adalah ratu dunia"
Kata kyai Buchari Masruri
Kataku wartawan
"Raja non Kong x Kong"
Bermarwah dan independen
Cerdas dan berintegritas
Meski dalam pandemi

Tapi ingat kawan 
Walau engkau ratu dunia
Banyak pula yang mencerca
Jika salah tak ada yang membela
Jika mati tak ada yang menangis
Terbuang bagai kulit manggis
Bagai santan tak bertapis

Bagimu raja Alim raja disembah
Raja zolim raja disanggah
Maka jagalah marwah
Karena engkau penyangga takah
Bijak dalam menunjuk arah
Tangga dalam melangkah
 Selalulah berada di tengah

Baturijal, Januari 2022.