Panitia HPN Undang Sastrawan Aris Abeba dan Dodi Irawan Baca Puisi

Rabu, 12 Januari 2022

Sastrawan Riau Alhaj Aris Abeba dan Dodi Irawan diundang baca puisi hari puncak perayaan 9 Februari HPN 2022 di Kendari

PELITARIAU, Pekanbaru - Puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2022 di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang di mulai sejak 7 Februari mendatang, dimeriahkan dengan menampilkan para juara lomba puisi multimedia nasional yang digelar oleh panitia HPN 2022. Sastrawan asal Riau A Aris Abeba Imam D'Qorisyh Panggung Toktan dan Politisi Penyair Dodi Irawan diundang baca puisi dalam perayaan  dalam perayaan HPN tahun ini.

Selain Sastrawan Riau A Aris Abeba dan Penyair Politisi Dodi Irawan turut di undang oleh panitia HPN 2022 wartawan penyair asal Riau Zulpen Zuhri oleh panitia HPN tahun 2022 untuk membaca puisi di puncak perayaan HPN di kota Kendari.

"Iya, saya dan Bang Aris Abeba sudah mengkonfirmasi kehadiran undangan dari panitia HPN 2022 di Kota Kendari, insya Allah kami hadir," kata Dodi Irawan kepada wartawan Rabu (12/1/2022).

Dodi Irawan yang merupakan ketua fraksi PKB DPRD Inhu ini juga mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2022, undangan untuk membaca puisi pada puncak perayaan HPN terhadap dirinya merupakan sebuah penghargaan insan pers nasional terhadap para penyair tanah air.

"Kami di Riau identik dengan puisi, seloka dan pantun, sebuah kebanggaan kami masyarakat melayu dalam rangkaian perayaan HPN 2022 dilakukan lomba baca puisi multimedia," ujar Dodi Irawan yang juga ketua DPC PKB Kabupaten Inhu ini.

Sebagai gambaran, Alhaj Aris Abeba yang diundang baca puisi dalam puncak HPN 2022 di Kendari merupakan penyair nasional asal Riau yang mendirikan D'Qorisyh Panggung Toktan Pekanbaru, musikalisasi puisi yang diciptakan D'Qorisyh Panggung Toktan sering sekali ditampilkan di ibukota dan negara sahabat.

Toktan diambil dari singkatan Panggung Datok Jantan, awalnya bernama 'Sanggar PTP-5.' Didirikan di Pekanbaru Riau, Indonesia pada tahun 1998. Sanggar ini sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan perkebunan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sanggar PTP-5 dipimpin Alhaj Aris Abeba yang saat itu menjadi Public Relation Manager di perusahaan milik Pemerintah Republik Indonesia tersebut.

Selama dua belas tahun, dari 1998 hingga 2010, Sanggar PTP-5 sudah meramaikan khasanah sastra, budaya dan kesenian di Riau maupun tanah air. Karena sanggar ini diisi oleh para seniman-seniman besar di negeri Lancang Kuning, yang sudah teruji profesionalitas dan kesenimanannya. Dari sanggar ini pula lahir para penyair, penari dan pemain teater handal Riau yang bertahan hingga kini. **prc