Perayaan HPI di TIM Jakarta, Dodi Irawan Tampil Bersama 11 Penyair Nasional Pilihan

Ahad, 28 November 2021

https://youtu.be/wyFkG70r5fI

PELITARIAU, Jakarta - Sastrawan asal Batu Rijal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)-Riau,  Dodi Irawan yang merupakan anggota DPRD Inhu ini, tampil bersama 11 penyair nasional dalam acara pentas puisi perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) tahun 2021 di teater kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Sabtu malam (27/11/2021).

Dodi Irawan tampil dengan membacakan puisi yang berjudul "Pesajian" membuat riuh seisi panggung Taman Ismail Marzuki, dimana puisi tersebut menceritakan tentang sebuah desa ujung Kecamatan Batang Peranap Kabupaten Inhu yang kurang perhatian dari pemerintah, selain desa itu jauh diujung Kabupaten, ada sebuah jembatan roboh akibat banjir dan belum mendapatkan tanggapan dari pemerintah daerah untuk dibangunkan jembatan pengganti.

Kemudian, Imam Panggung Toktan H A Aris Abeba dan Buya Panggung Toktan mendaulat Zulpen Zuhri untuk tampil membacakan puisi pada perayaan HPI tahun 2021 di TIM Jakarta dengan judul puisi "Bukan Melayu Hilang Dibumi" Resah Panjang Untuk Datuk Seri Setia Amanah Negara, yang merupakan karya Dodi Irawan anggota DPRD Inhu.

Penampilan 11 penyair yang ditampilkan dalam perayaan HPI 2021 di TIM Jakarta tersebut, berasal dari penyair pilihan Indonesia dan penyair dari luar negeri, penampilan penyair pilihan tersebut dipandu oleh pembawa acara Devie Matahari.

 11 penyair yang tampil bersama Dodi Irawan dan Zulpen Zuhri dari Riau tersebut diantaranya Chantal Tropea dari Italia, Lily Multatuliana dari Kuala Lumpur, Prof Zulfaisal Putera dari Banjar Masin, Prof Teddy Mantoro dari Jakarta, Yahya Andi Saputra penyair dari Betawi Jakarta, Risa Churia penyair dari Banyuwangi dan Indah Nadhar penyair arab dari Jakarta serta A Selamet Widodo penyair dari Jakarta.

"Kami memiliki regenerasi (Penerus,red) disiapkan untuk melanjutkan panggung Toktan, selain Qori Islami, Syahfitra dan Ramadi pada bidang musikalisasi puisi, kami juga membawa penyair Riau Dodi Irawan dan Zulpen Zuhri," kata Imam Panggung Toktan, H A Abeba kepada wartawan Minggu (28/11/2021) sore di Jakarta.

Aris Abeba yang dikenal sebagai penyair empat negara ini juga menjelaskan, Dodi Irawan dan Zulpen Zuhri tampil memenuhi undangan pembacaan puisi sempena perayaan Hari Puisi Indonesia ke 9 tahun 2021 di TIM merupakan keluarga besar panggung Toktan. "Delegasi panggung Toktan memenuhi undangan panitia yang hadir di HPI 2021, sudah memiliki peran dan tugas masing-masing," jelasnya.

D' QORISH PANGGUNG TOKTAN

Panggung Toktan berdurasi sekitar 23 tahun di Pekanbaru, Riau. Belum lama. Tapi lumayanlah! Kegiatan markas seni ini, bermacam-macam. Mulai dari pentas dan bengkel teater, diskusi sastra dan budaya, pembacaan puisi dan kerja seni lainnya. 

Didirikan oleh Seniman dan Budayawan Riau, Alhaj Aris Abeba. Tujuannya, agar budaya bersastra dan seni, tak pernah kering apalagi mati. Jalan terus, meski didera berbagai musim. Ketika panen tiba, Panggung penuh bak sarang lebah. Ketika musim kemarau, tinggal sebotol minyak untuk bertanak. 

Komunitas Seni Panggung Toktan, beraktifitas ke luar dan ke dalam. Ke dalam menghibur, ke luar berkampanye. Sejak tahun 1990-an sering  tampil di mancanegara. Pernah tampil di Bonn Jerman,  Marseille dan Paris Perancis, Basel dan Zurich Swiss, Vadus Liechtenstein, Hasselt Belgia, Zacatecas Mexico, Los Angeles  Amerika Serikat, Guang Xi dan Guilin China,  serta negara-negara tetangga ASEAN. 

Personil Panggung Toktan, juga silih berganti. Ada yang masuk dan ada pula yang pergi. Malah ada yang keluar masuk seperti liburan sekolah. Tapi bagi Imam Panggung (Alhaj Aris Abeba), semua itu hal yang lumrah saja. Namanya juga berkesenian. Tak ubah seperti gelombang laut. Kadang ganas dan terkadang tinggal riaknya saja. 

Tapi beberapa personil tak pernah pergi. Selalu tunak dan ikut membesarkan panggung. Mereka eksis, setia dan kukuh bak karang di laut. Di antaranya adalah Dheni Kurnia, Qori Islami dan Syahfitra Harahap. Selain mereka bertiga, banyak beberapa nama lagi. Tapi ketiga nama itu, dijadwalkan tampil malam ini, di acara Malam Anugrah Hari Puisi Indonesia tahun 2021  Minggu (28/11/2021) yang menampilkan Musikalisasi Puisi "Talang Diatas Langit Palestin"

Di Pentas Panggung, ketiga nama ini dikenal dengan sebutan D' QORISH. Qorish diambil dari bahasa Uzbekistan. Artinya para pembaca. Mereka memang ahli dalam membaca berbagai tanda-tanda. D' QORISH bisa pula singkatan dari Dheni, Qori dan Syahfitra.  D' QORISH PANGGUNG TOKTAN (Dheni, Qori dan Syahfitra) 

Dheni Kurnia; Lulusan Fakultas Keguruan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau. Kemudian meneruskan ke jurusan publisistik di Montcleer College, Los Angeles California USA. Dia kini adalah Pemimpin Redaksi di Harian VOKAL dan Harian DETIL di Pekanbaru. Sebagai penyair, dia sudah menerbitkan 5 buku puisi tunggal. Satu bukunya dengan judul; BUNATIN terpilih sebagai Buku Terbaik Hari Puisi Indonesia tahun 2018 lalu.

Qori Islami; Wanita manis bersuara indah. Bintang Panggung Toktan. Penyair dan akademisi. Ketua Program Studi Sastra Inggris di FIB  Universitas Lancang Kuning, Riau. Lulus dari Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, Sumut. Sekarang sedang menempuh program doktor di Universitas Padjajaran Bandung. Telah melahirkan beberapa naskah teater. Tak jarang pula menjadi sutradara teater. Sudah merekam satu album musikalisasi puisi dengan judul; SEDEKAH TALANG! 

Syahfitra Harahap, Arranger dan musikus. Dia-lah yang mengaransemen semua musik di panggung. Penulis naskah teater dan beberapa kali memenangkan lomba membaca puisi. Lulusan Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Unimed, Sumut. Sekarang Wakil Kepala Sekolah di sebuah SMK di Pekanbaru. Sering tampil membacakan sajak karya sendiri atau karya penyair tanah air dengan gitar klasiknya, baik di dalam maupun luar negeri. **prc