Atlet SOIna Kabupaten Meranti Berhasil Sumbangkan Medali Emas

Sabtu, 09 Oktober 2021

Walaupun dalam kondisi serba terbatas, para atlet Tunagrahita ini sukses mengharumkan nama daerahnya. Untuk atlet perorangan, kesemuanya menyumbang medali emas, diantaranya Rahmad untuk cabor Tenis Meja, Alek untuk cabor lari 100 meter dan Izamri untuk ca

PELITARIAU, Meranti - Keikutsertaan atlet yang tergabung kedalam Special Olympics Indonesia (SOIna) Kabupaten Kepulauan Meranti dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) VI SOIna Provinsi Riau 2021 di Pekanbaru menuai sedikit kepiluan yang teramat sangat.

Mulai dari berangkat dengan biaya pas-pasan sampai dengan kondisi atlet yang sangat memprihatinkan. Bagiamana tidak, pengurus SOIna Kepulauan Meranti hanya mampu memberangkatkan 10 atlet dan 2 pendamping dari kuota yang telah di sediakan sebanyak 15 atlet dan 5 pendamping.

Pengurus SOIna di kabupaten bungsu di Riau itu terpaksa mengurangi jumlah atlet yang berangkat. Adapun atlet yang akan ikutkan yakni dari cabang Atletik, Renang, Bulu Tangkis, Bocce dan lainnya.

Ketua SOIna Kepulauan Meranti, Syafrizal mengaku tidak adanya biaya membuat pihaknya sangat kesulitan dalam memberangkatkan para atlet yang akan bertanding karena di tahun ini (2021) SOIna Kepulauan Meranti tidak punya anggaran dari pemerintah daerah setempat. 

"Tahun ini memang tidak ada anggaran kita, jadi untuk keberangkatan atlet kita hari ini dibantu pak wakil bupati menggunakan speed boat milik Pemda dan atlet diantar sampai ke Buton, sementara Kepala Disparpora bantu Rp 1 juta untuk akomodasi," tuturnya. 

Untuk biaya lainnya, ketua SOIna Kepulauan Meranti terpaksa meminjam kesana-kemari.

"Untuk memberangkatkan atlet tunagrahita ini memang butuh biaya yang tidak sedikit, selain akomodasi, biaya Rapid Antigen, kita juga harus mengeluarkan biaya untuk tes psikologi mereka. Jadi untuk mencukupi itu, terpaksa lah kita berhutang," ungkapnya.

Walaupun minim biaya, Syafrizal juga berpesan kepada para atlet agar bisa mengikuti pertandingan dengan sungguh-sungguh agar bisa mengharumkan nama kabupaten termuda di Riau. 

"Walaupun tidak ada biaya, kita harus tetap semangat untuk mengikuti Porda ini dan pulang membawa kemenangan," ujar Syafrizal.

Kesedihan yang dirasakan, rupanya tidak berhenti sampai disitu. Tibanya di ibukota Provinsi, para atlet dibuat iri, karena tidak sama dengan kontingen yang berasal dari kabupaten kota lainnya di Riau dalam hal penampilan. Pasalnya mereka tidak punya seragam untuk dibawa bertanding. Tidak hanya itu, ada beberapa diantara mereka bahkan tidak membawa sepatu karena memang memilikinya karena kondisi keluarga yang kurang mampu. 

Hal itu diakui langsung oleh salah seorang pendamping SOIna Kepulauan Meranti, Erna Lestari Rambe.

"Mereka tanya kepada saya, kenapa tidak memakai seragam seperti peserta dari kabupaten kota lainnya, saya jawab bertanding saja dulu," kata Erna waktu itu sambil membujuk para atlet.

Walaupun dalam kondisi serba terbatas, para atlet Tunagrahita ini sukses mengharumkan nama daerahnya. Untuk atlet perorangan, kesemuanya menyumbang medali emas, diantaranya Rahmad untuk cabor Tenis Meja, Alek untuk cabor lari 100 meter dan Izamri untuk cabor lompat jauh.

Sedangkan atlet Kepulauan Meranti yang mewakili tim untuk cabor bola tangan yang diwakili atlet bernama Aris menyumbang medali emas dan yang diwakili Ilham meraih medali perak.

Begitu juga atlet yang bernama Sholeh yang mewakili tim untuk cabor bola voli meraih juara 2, sepak bola putri yang diwakili oleh Astri juga meraih juara dua dan tim futsal yang diwakili Suhardi meriah juara 3.