Masyarakat Inhu Belum Mengetahui Pakaian Bekas Impor Mengandung Virus HIV/AIDS

Senin, 16 Februari 2015

ilustrasi :

 
PELITARIAU, Rengat – Masyarakat Belum Mengetahui Pakaian Impor Mengandung Virus HIV/AIDS belum diketahui oleh masyarakat Inhu secara luas, beredarnya pakaian bekas di Indonesia hendaknya bisa disikapi oleh pemerintah daerah.
 
Pantauan dilapangan Pakaian bekas banyak dijual di pasar tradisional di Inhu, animo masyarakat Inhu untuk membeli pakayan bekaspun terlihat masih tinggi. seperti terlihat di pasar tradisional kota Rengat, Belilas, dan tempat-tempat lainnya.
 
Leppen (30) penjual baju bekas di Rengat, mengaku sama sekali tidak mengetahui dugaan bersarangnya virus HIV/AIDSpada pakaian bekas. "sudah sejak lama saya menjual baju bekas ini tidak pernah ada saya mendengar bahwa pakaian bekas dari luar negeri mengandung virus HIV/AIDS.” katanya kepada pelitariau.com jumat (6/1) di Rengat.
 
Terpisah warga Rengat Indra berharap, Baju bekas dan pakaian lainnya yang di import dari luar negeri di jual bebas di pasaran saat ini belum ada pernah terlihat dilakukan pemeriksaan oleh dinas kesehatan daninstansi terkait lainnya. 
 
"Kalau memang ada dugaan visrus pada pakaian bekas yang dijual bebas di pasaran hendaknya segera di periksa oleh instansi terkait, kita neli pakaian bekas karena harganya terjangkau," katanya.
 
Penulis : Chandra