Sedang Gali Sumur, Pekerja Tak Sengaja Temukan Batu Safir Bintang Terbesar di Dunia

Ahad, 01 Agustus 2021

Temuan Batu Safir Bintang terbesar di dunia

PELITARIAU, Sri Lanka - Seorang tukang gali di Sri Lanka tidak sengaja menemukan batu safir terbesar di dunia saat membuat sumur, nilainya ditaksin mencapai Rp 1,4 triliun. 

Batu safir bintang langka yang dijuluki Serendipity Sapphire tersebut ditemukan di halaman belakang rumah Gamage saat membuat sumur. 

"Orang yang menggali sumur memberi tahu kami adanya temuan batu langka. Kemudian kami menemukan spesimen besar ini." ujar Gamage disadur dari The Sun Rabu (28/7/2021). 

Lelaki yang berprofesi sebagai pedagang permata tersebut menolak mengungkapkan identitasnya dengan alasan keamanan. 

Setelah menemukan batu safir bintang raksasa tersebut, ia melapor kepada pihak berwenang untuk diselidiki lebih lanjut. 

Menurut laporan Nation LK, proses penyelidikan tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan hingga satu tahun. 

Batu tersebut juga harus melewati proses pembersihan dari lumpur dan kotoran. Setelah itu, para ahli permata dapat menganalisis kualitas dan mengesahkannya. 

Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka (NGJA) batu tersebut sudah mendapat tawaran, salah satunya dari perwakilan kerajaan. 

"Batu permata ini ditemukan di Kahawatte di Distrik Ratnapura dan kami tidak dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut dari lokasi yang tepat karena masalah keamanan,' kata Thilak Weerasinghe, ketua NGJA. 

"Ini adalah spesimen Star Sapphire langka, mungkin yang terbesar di dunia. Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau Museum." sambungnya. 

Weerasinghe mengungkapkan jika batu Star Sapphire tersebut berukuran panjang 100cm, lebar 72cm, dan tinggi mencapai 50cm. 

Weerasinghe menegaskan bahwa batu mulia langka itu sepenuhnya milik Gamage, sebab ditemukan di tanah milik pribadi, namun saat ini diamankan di Bank of Ceylon. 

Gamage mengatakan kepada BBC bahwa saat dibersihkan, beberapa batu jatuh dari cluster itu dan kemudian diketahui bahwa memiliki kualitas tinggi. 

“Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya. Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu, kata ahli permata Dr Gamini Zoysa. 

Batu langka tersebut berbobot 510kg atau setara 2,5 juta karat. Batu berwarna biru pucat itu ditaksir mencapai 100 juta dolar atau sekitar Rp 1,4 triliun. **Prc7