Warga Pelalawan Mengeluh, Tagihan Rekening Listrik Membengkak ?

Rabu, 11 Februari 2015

ilustrasi@net

Pelitariau, Pelalawan - Warga Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, akhir-akhir ini mengeluh dengan kinerja petugas pencatat meteran PLN yang dinilai tak becus. Bagaimana tidak, sejumlah warga Kelurahan Pelalawan  menyebut tagihan listrik mereka tiba-tiba melonjak  ratusan persen dari biasanya.

Herman ( 43 ) salah satu warga Kelurahan Pelalawan saat berbincang-bincang dengan Pelitariau.com  terkait soal kenaikan tagihan listrik PLN di Kelurahan Pelalawan, mengaku terbebani dengan tagihan listrik yang tiba-tiba mencekik leher.

Tagihan listriknya beberapa bulan lalu hanya Rp.140 ribu ,namun dua bulan belakangan ini melonjak naik hingga ke Rp.380 ribu,"  Bukan saya saja yang merasakan,namun hampir semua warga dikelurahan pelalawan ini mengeluh kenaikan tagihan pembayaran rekening listrik yang sudah tidak wajar ini,"terangnya.

Herman mengaku pemakaian listrik di rumahnya tak ada penambahan. Namun anehnya bulan ini rekening kami membengkak menjadi Rp.380  ribu." Kalau sebesar itu, gimana kami mau membayarnya, kami tak sanggup," katanya.   

Dia  minta kepada instansi terkait segera mengecek kilometer di rumahnya,  sehingga tahu apa memang ada permasalahan atau gangguan. "Sebab biasanya kami membayar tak sebesar yang dimaksudkan ini. Dan nilai ini sangat tidak wajar dan pihak PLN seharusnya memantau dan mengecek,” pintanya.

Sementara itu,  Direktur BUMD Kabupaten Pelalawan, Sanusi ketika dikonfirmasi pelitariau.com mengatakan,  terkait dengan soal kenaikan tagihan listrik sudah diumumkan ke pelanggan. Namun kenaikan tagihan listrik per bulan Januari di Kelurahan Pelalawan hanyalah bersifat sementara saja, dan soal pembayan Februari nanti akan ada penurunan.

Selanjutnya , tagihan tersebut pada tagihan bulan Februari mendatang aka nada penurunan, namun penurunan. itu hanya untuk daya 900 saja, dan untuk daya 1300 itu tetap.Tarip tenaga lisrik BUMD selama ini menyesuaikannya dengan PT RAPP, lain halnya dengan pihak PLN, karna pihak PLN sendiri mempunyai supsidi sendiri.***

Penulis: Andri Winata

Editor: Alfi