Ini Pesan Asisten III Setdaprov Riau
Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi saat memberikan arahan kepada para peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (KPA) Angkatan IV dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XII.
PELITARIAU, Pekanbaru - Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi mengucapkan selamat kepada seluruh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (KPA) Angkatan IV dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XII yang telah mengikuti kegiatan secara bersungguh-sungguh sehingga dalam pelaksanaan pelatihan kepemimpinan dapat selesai secara baik dan tepat waktu.
"Selamat kepada seluruh peserta pelatihan yang selama mengikuti pelatihan kepemimpinan secara sungguh-sungguh," ujarnya di Gedung Daerah Balai Senin (28/6/2021)
Syahrial menyebutkan bahwa pelaksanaan pelatihan kepemimpinan dilaksanakan selama 3 bulan lebih dengan agenda pembelajaran pola baru yang disesuaikan dengan situasi covid-19, yaitu menggabungkan pola tatap muka atau klasikal dan virtual atau distance learning.
"Selama pelajaran on campus, peserta pelatihan mempelajari berbagai materi kepemimpinan serta mengaplikasikannya melalui aksi perubahan selama off campus, pembelajaran secara blended learning yang merupakan tahun kedua pelaksanaan dalam pandemi covid-19 dari tahun 2020 yang lalu," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa proses pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi pandemi ini merupakan solusi terbaik agar sebagai aparatur sipil negara tidak hanya menunggu berakhirnya situasi sulit saja. akan tetapi dengan berbagai cara harus segera dilakukannya sebagai jalan keluar untuk dapat meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara yang berujung pada aksi perubahan.
Lebih lanjut Syahrial menjelaskan bahwa disisi lain tuntutan yang bila mana sebelumnya interaksi pelayanan lebih sering dalam bentuk tatap muka maka saat ini publik lebih akrab dengan penggunaan jejaring digital melalui aplikasi yang menyediakan layanan pertemuan digital. kondisi ini mengharuskan setiap instasi untuk melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada pihak lain.
"Perubahan yang diinginkan yaitu memiliki nilai kesederhanaan tepat waktu, mudah diikuti, dapat dipertanggungjawabkan serta terukur sehingga sebagai pemimpin harus dapat menyesuaikan alur pelayanan secara cepat, tepat, singkat dan berkualitas." ucapnya.
Sasaran pelatihan juga untuk menumbuh dan mengembangkan kompetensi pemimpin perubahan sehingga materi pelatihan disajikan secara efektif melalui interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi dan lain-lain.
Selain itu kegiatan yang tidak kalah pentingnya yaitu studi lapangan ke tempat yang diyakini memiliki keunggulan best practice.
Hal ini dilakukan dalam rangka mengadopsi dan mengadaptasi inovasi ke dalam aksi perubahan bagi peserta pelatihan dan mungkin dijadikan studi tiru karena apa yang telah didapatkan dari daerah lain tentang best practice-nya dapat ditiru dan dikembangkan.
Kompetisi yang dibangun dalam pelatihan bertujuan agar pemimpin perubahan mampu membuat atau merencanakan kegiatan dimana ia bertugas dan mampu mengimplementasikan atau menerapkan pelaksanaannya.
Dalam pelatihan para peserta telah dibekali oleh beberapa keahlian untuk merencanakan perubahan, membangun dukungan dan mengurasi resistensi terhadap perubahan termasuk dalam pengelolaan perubahan.
Peran pimpinan demokrasi sangat besar didalam mendukung berbagai kebijakan pemerintahan baik pusat maupun daerah untuk itu harus sejalan dengan peningkatan kompetensi manajerial yang dimiliki oleh setiap aparatur.
Tersedianya layanan yang cepat dan tepat merupakan tuntutan masyarakat yang harus berbanding lurus dengan aparatur terhadap pelayanan birokrasi". ungkapnya.
Ia berharap kepada seluruh peserta yang telah menampilkan hasil terbaik dan memperoleh prediket yang sangat memuaskan dan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan pengawas termasuk widyaiswara dan penyelenggara yang telah memfasilitasi dan membimbing para peserta pelatihan dengan segala kesungguhan. **Prc7