Dukung Konversi Bank Riau Kepri Jadi Bank Syariah, Wabup Asmar Yakin Dana Nasabah Aman

Sabtu, 17 April 2021

Wakil Bupati Meranti H.Asmar

PELITARIAU, Meranti - Wakil Bupati Kepulauan Meranti Haji Asmar membuka acara Sosialisasi dan Edukasi Direksi Bersama Nasabah Bank Riau Kepi Cabang Selatpanjang di Restoran Sunli, Jum'at (15/4/2021) sore.  Sosialisasi itu juga dihadiri Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr Andi Buchari dan istri.

Turut hadir Sekretaris Perusahaan Bank Riau Kepri Wahyudi Gustiawan, Kepala Cabang Bank Riau Kepri Selatpanjang Fifian Heldi, dan sejumlah pelaku usaha diantaranya Bapak Jani Pasaribu dan Bapak Cuan An.

Wabup Asmar mengatakan bahwa Pemkab Meranti mendukung sepenuhnya konversi Bank Riau Kepri dari bank konvensional menjadi bank shariah. Selain menenangkan bagi nasabah yang mayoritas muslim, juga lebih baik karena dibanyak negara Eropa bahkan Jepang dan Taiwan telah menggunakan sistem shariah.

"Pastinya uang kita aman dan lebih menguntungkan dengan konsep shariah ini," papar dia.

Sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Bank Riau Kepri, Pemkab Meranti kata Asmar menginginkan kerjasama lebih luas terutama dalam mengembangkan UMKM. "Kita perlu diskusi lebih dalam bagaimana Bank Riau ikut membantu menyukseskan program strategis daerah terutama di sektor UMKM," tambah Asmar.

Sementara itu Dirut Bank Riau Andi Buchari mengatakan kinerja bank sangat baik berkat dukungan nasabah. Bahkan tahun 2020 lalu mendapatkan predikat sangat bagus oleh majalah infobank. 

"Untuk aset kita tumbuh 11 persen. Sedangkan Industri perbankan nasional hanya tumbuh 6 persen. Bahkan untuk BPD se-Indonesia itu hanya 5 persen. Untuk Laba kita tumbuh 46 persen. Memang tidak mudah dalam kondisi pandemi ini namun kita lalui masa sulit ini bersama," papar dia.

Pihaknya juga memperbaiki layanan dan meningkatkan digital banking. "Terakhir sudah diluncurkan E-Samsat. Ini bisa diakses lewat mobile banking. Digitalisasi ini terus kami lakukan," jelas dia.

Andi juga menegaskan bahwa dari segi permodalan Bank Riau sangat kuat karena sahamnya dimiliki 21 kabupaten/kota di Riau dan Kepri. Laba saham ini akan kembali ke daerah dalam bentuk dividen. 

Mengenai konversi ke sistem shariah, Andi mengaku masih dalam proses izin ke pemerintah. Konsep shariah ini banyak kebaikan terutama dari segi transparansi dan keadilan.

"Nasabah tak perlu khawatir. Dananya aman. Uang nasabah tidak akan berkurang malah bisa bertambah karena konsepnya bagi hasil. Kinerja kita selama ini baik sehingga bagi hasilnya bisa lebih baik," sebutnya.

Dalam sosialisasi itu juga dilakukan tanya jawab antara nasabah dengan direksi. Diantara pertanyaan terkait landasan hukum positif bank shariah. **