Haruskah Kuliah Daring

Kamis, 08 April 2021

PELITARIAU - Perguruan Tinggi di Indonesia sedang "musim" kuliah online. Ada yang mengatakan kuliah dengan metode Dalam Jaringan (Daring). Juga ada menyebut kuliah jarak jauh. Akan tetapi tidak asing ditelinga bagi kalangan dosen dan mahasiswa sering terdengar dan memakai kata Daring. Meskipun nama yang berbeda namun makna dengan tujuan yang sama. Karena pada dasarnya Daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa, tetapi dilakukan melalui online.

Kampus telah menerapkan sistem pembelajaran Daring sebagai implementasi pendidikan jarak jauh pada pendidikan tinggi. Seluruh civitas akademika perlu segera beradaptasi dengan sistem pembelajaran Daring ini, sehingga mata kuliah yang dapat dikerjakan melalui sistem Daring dapat dipahami.

Universitas Islam Riau salah satu Perguruan Tinggi yang sedang melakukan Proses Daring. Harapannya dengan pembelajaran Daring ini, perkuliahan dapat berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu karena pembelajaran dapat dilakukan dimana saja.

Berdasarkan Surat Edaran 1192/A-UIR/4-2020 Tentang Pencegagan Covid-19. Sesuai dengan imbauan dan edaran Kemendikbud proses pembelajaran hendaknya dilakukan melalui Daring dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu perguruan tinggi diharapkan juga aktif bersama pemerintah membantu masyarakat dalam upaya pencegahan terhadap perkembangan penyebaran corona virus.

Pembelajaran Daring ialah suatu hal yang baru, baik bagi mahasiswa maupun dosennya sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi.

Sulitnya beradaptasi melalui Daring mampu diatasi dengan Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat yang banyak digunakan di penjuru dunia ditengah menyebar luasnya wabah penyakit yang menghantui masyarakat, bangsa dan negara. Bahkan hampir seluruh aktivitas di dunia ini melakukan pendekatan secara online yang tidak dapat dipungkiri lagi.

Terutama terhadap aktivitas pendidikan dan banyak aktivitas lainnya. Hal ini dapat dirasakan ketika Covid-19 berakibat menghilangkan nyawa seseorang. Membuat negara mendesak untuk membatasi pergerakan aktivitas masyarakat dengan menghimbau supaya tetap di rumah saja guna memutus mata rantai jumlah orang yang berpotensi terdampak Covid-19.

Perlu diingat juga bahwa sehebat apapun kemajuan teknologi pembelajaran tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka Mengapa kuliah daring ? Ada apa dibalik kuliah daring itu ? Itu yg harus diungkap. Alasan krn covid itu, kalau di dengar orang gila ketawa dia tu. Lantas, Apakah kuliah lewat Daring dapat memberikan pembelajaran secara maksimal? Perlu dikaji secara mendalam dan fundamental dalam berbagai aspek. Lebih efisien sebab mudah, hemat waktu tidak perlu pulang pergi ke kampus. Dari rumahpun siapa yang mandi dengan yang tidak mandi tidak ada yang tau. Bangun tidur cukup memakai baju kemeja dan cukup memakai celana pendek/kain sarungpun bisa saja.

Namun kurang efektif sebab tidak berpengaruh apapun terhadap peningkatan mutu mahasiswa, beberapa mahasiswa akan merasa kesulitan dalam memahami dan mencerna materi yang disampaikan, merasa lebih mudah menerima penjelasan dosen dengan bertatap muka secara langsung ketimbang melalui Daring.

Dengan bertatap muka secara langsung di kelas, mahasiswa akan di dorong untuk menjaga etika selama perkuliahan dan dituntut untuk berargumentasi. Dimana hal-hal semacam itu akan lain sekali dibandingkan dengan perkuliahan melalui Daring. Sehingga pembelajaran konvensional tetap dibutuhkan.

Bagaimanapun pembelajaran tatap muka merupakan pengalaman pembelajaran terbaik yang pernah ada dan tidak ada dan tidak bisa secara total digantikan dengan kemajuan teknologi apapun.

Selain itu, apabila kuliah melalui online terkadang ada juga dosen memberikan beragam tugas yang bertumpuk lalu minta mahasiswa mengumpulkan, tanpa memberikan umpan balik  kepada mahasiswa menandai perkuliahan hanya berlangsung satu arah, bukan kuliah yang dialogis. Alhasil, mahasiswa sampai mengeluh di media sosial.

Padahal Esensi kuliah, baik secara tatap muka dikelas maupun dilakukan secara Daring, adalah dialog. Apapun metode dan alat yang digunakan dalam pembelajaran Daring, dialog menjadi esensi yang harus diperhatikan.

Permasalahan lainnya juga terdapat pada system jaringan yang perlu diperhatikan sebab pembelajaran Daring akan berjalan dengan baik apabila akses internet bisa menjangkau keseluruh daerah, sehingga pendidikan secara online benar-benar dapat dinikmati oleh berbagai lapisan baik dosen maupun mahasiswa.

Tidak hanya mahasiswa kesulitan ketika kuliah secara online para dosenpun menghabiskan waktu ngedaring sampai larut malam.  pembelajaran daring memang membutuhkan tanggung jawab. Mereka harus mendownload, membaca materi, menjawab quiz/soal serta mensubmit tugas secara mandiri.

Menghadapi kuliah melalui Daring, tentu harus mampu bermain media yang bakal digunakan. Dalam hal penguasaan teknologi digital, tentu mahasiswa era milenial lebih mahir bila dibandingkan dengan dosennya. Sementara dosen lebih senior baik dari usia maupun pengalamannya dalam mengajar.

Usia mempengaruhi dalam tingkat pemahaman untuk menghadapi teknologi digital, sehingga usia tua kurang akrab dengan dunia digital, tidak hanya itu mahasiswa serta dosen yang tersebar diberbagai wilayah yang berada di pedesaan, sehingga butuh perjuangan supaya dapat mengikuti pembelajaran Daring. Masih lemahnya jaringan internet di tempat mereka belajar mengajar atau ditempat mereka tinggal, mengaharuskan mereka mendekat ke daerah perkotaan untuk mendapatkan jaringan internet yang kuat agar bisa mengikuti pembelajaran Daring.

“Kebijakan tentang proses  belajar dari rumah bagi mahasiswa khususnya wilayah dampak wabah virus corona Mendikbud mengatakan kami mendukung keputusan para pemimpin Perguruan Tinggi di wilayah yang positif terdampak Covid-19 untuk mendorong kegiatan perkuliahan dengan pembelajaran Daring dari rumah guna menghindari penyebaran virus”, Minggu (15/03/2020) melalui rilis resmi.

Basis Pembelajaran malalui Daring dengan menggunakan berbagai media sosial vidio conference, live streaming, email, google class room atau media yang paling terpopuler saat ini khususnya indonesia, yakni media seperti whatsapp. Media dalam hal ini telah Menjadi solusi ditengah pandemi Covid-19 sehingga nyaris tidak ada yang protes.

Meskipun dampak Covid-19 meliburkan perkuliahan tetap muka di Universitas Islam Riau pada khususnya dan perguruan tinggi lainnya. Namun tidak memutus semangat belajar bagi mahasiswa fakultas hukum Universitas Islam Riau.

"Bagaimanapun proses pembelajaran yang dilakukan saya tidak akan keluh kesah, walaupun terkadang masih ada pelajaran yang tidak saya pahami melalui metode Daring tetap saya akan berusaha berjuang demi menambah wawasan cakrawallah guna melawan kebodohan yang melakat dalam diri dengan penuh rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan yang tak pernah putus”. Ujar, Deby Peronica Mahasiswa Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.

Senada dengan itu, indah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau juga berharap apabila pembelajaran secara Daring tidak perlu diperdebatkan sepanjang biaya, komunikasi dan teknologi dapat memadai karena jika tidak, maka proses belajar mengajar akan sedikit sukar untuk dilakukan.

Di samping itu, pemberian tugas oleh dosen pada mahasiswa tidak menjadi masalah yang perlu dikeluh kesakan sebab kehidupan yang kita keluh kesahkan merupakan kehidupan orang lain inginkan.

"Semoga tugas yg diberikan dosen ke mahasiswa tidak menjadi beban, karena tidak ada dosen yg ingin membebani mahasiswa, melainkan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa nya lebih baik". Harap, Anel Najam Dosen Universitas Muhammadiyah Riau.

Arahan dari pemerintah sangat urgen untuk dipatuhi bagi masyarakat Indonesia guna mengeliminasi jumlah orang yang terdampak corona virus. Mari Bersama gotong royong, bahu membahu mendukung penuh upaya pemerintah bangsa indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini dengan tetap dirumah saja untuk sementara waktu sampai situasi dan kondisi membaik.

Penulis : REKI WAHYUDI (BUPATI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM RIAU). **prc4