Seorang Pemuda di Kabupaten Meranti Gantung Diri

Rabu, 03 Maret 2021

Foto istimewa sumber goggle

PELITARIAU, Meranti - Diduga terbebani biaya pernikahan, seorang remaja berinisial AS (27) di Dusun Kampung Balak, Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Padahal korban akan segera menikah dengan gadis pujaan hatinya yang resepsi pernikahan direncanakan akan digelar tidak lama lagi.

Kini, sang pacar harus mengubur dalam-dalam impiannya merajut hubungan rumah tangga dengan AS.

Dia pun mengaku tak habis pikir dengan tindakan kekasihnya itu. Hubungan mereka pun selama ini tidak mempunyai masalah.

Dikatakan, kekasihnya itu sudah mendapatkan restu dari orang tuanya dan sempat berbicara dengan calon mertuanya tentang biaya pernikahan.

Hal itu disampaikan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tanjung Peranap, Serda Sihotang. Setelah mendapatkan kabar ada warganya yang meninggal tidak wajar, dirinya langsung bergegas menuju rumah yang bersangkutan dan juga menyempatkan diri bertemu dengan pacarnya yang juga merupakan salah satu tetangganya.

"Waktu itu saya sempat juga berbincang dengan pacarnya yang rumahnya saling berhadapan. Dia terus saja menangis, namun saya nasehati jangan meratapi yang telah tiada, kasihan nanti orang tua. Cewek itu bilang pacarnya ingin serius dan ingin segera menikah, tapi mungkin dia tidak sanggup karena masalah biaya," kata Sihotang.

Adapun kronologi kejadian seperti yang diceritakan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIk. AS ditemukan tergantung di dalam kamarnya pada hari Selasa (2/3/2021) sore sekira pukul 16:00 WIB. Saat itu ayah korban berinisial MN ingin membangunkan korban yang diduga sedang tertidur di kamarnya.

Berkali-kali orang tuanya mengetuk pintu kamar, namun tidak ada jawaban, lalu sang ayah korban mengintip kamar korban melalui jendela. Namun alangkah terkejutnya, dia melihat anaknya terbujur kaku dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon.

"Setelah mengintip dari jendela, orang tuanya melihat korban dalam keadaan tergantung menggunakan tali," kata Kapolres Meranti AKBP Eko.

Dikatakan Kapolres melihat kondisi anaknya yang tergantung tersebut, orang tua korban langsung berteriak dan mendobrak pintu kamar dan langsung menurunkan korban dengan cara memotong tali nilon tersebut.

Setelah jasadnya di turunkan kebawah bersama dengan warga setempat, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.

Ditambahkan Kapolres, pihak keluarga korban telah menerima dan mengikhlaskan kepergian anaknya itu dengan membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan visum dan otopsi.

"Jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat tadi malam," pungkas Kapolres. **