Kurikulum Diganti, Buku Pelajaranpun Baru

Ahad, 18 Januari 2015

internet

PELITARIAU, Rengat -Kurikulum 2013 ditunda pelaksanaannya di Inhu dan  kembali ke kurikulum lama 2006. Akibatnya buku pelajaran yang dipergunakan di sekolah kembali ke KTSP 2006 sehingga buku pelajaran juga baru.

 

Dampaknya banyak orang tua murid yang merasa keberatan untuk membeli buku yang harganya mencapai Rp. 213.00. Serta berharap ada solusi untuk mengurangi beban membeli buku bagi anak disekolah.

 

Dina salah satu wali murid yang merasa terpaksa membeli buku cetak dengan jumlah Rp 213.000 untuk anaknya yang bersekolah disalah satu SD Negeri di Rengat.
 

" Saya sebenarnya merasa keberatan, tapi sudah keharusan dari guru kelas untuk membeli buku cetak tersebut demi kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Menurut wali kelas tidak ada pemaksaan untuk membeli seluruh buku mata pelajaran, kalau tidak mampu boleh cuma beli 2 atau 3 buku cetak saja. Inti ya kita merasa dipaksa untuk membeli buku tersebut." Ungkap Dina.
 

Hal senada juga diungkapkan oleh Mardiana, dengan waktu belajar 5 bulan diwajibkan kepada siswa untuk membeli 5 - 6 buku cetak.
 

" Sebenarnya sangat tanggung untuk membeli buku cetak tersebut, waktu KBM penuh hanya 4 bulan. Selebihnya dianggap mubazir dan buang uang saja. Kalau kita pegawai negeri bisa saja di anggap remeh uang sejumlah sekian yang telah ditetapkan oleh sekolah, kan tidak semua murid berasal dari keluarga yang mampu dan masih banyak ditemukan orang tua murid yang hanya berpenghasilan pas-pasan seperti saya". terang Mardiana.


Para orang tua murid ini berharap agar pihak Dinas Pendidikan Inhu memberi keringanan kepada anaknya agar tidak dibebankan membeli buku pelajaran. Sebab harga buku sangat mahal sementara beban ekonomi lainnya juga mendesak.

 

Penulis : tony

Editor   : rio ahmad