Mendaki Gunung Lewati Lembah, Relawan Ini Bawa Bantuan Korban Banjir Di Pedalaman HST

Selasa, 26 Januari 2021

PELITARIAU - Bantuan terus berdatangan dari segala penjuru untuk para korban banjir di Hulu Sungai Tengah, khususnya warga yang tinggal di pegunungan Meratus dan tidak terkecuali dari relawan-relawan Desa Labunganak Batang Alai Utara ini.

Dari Desa Labunganak Minggu (24/01/21) , 20 orang relawan berangkat membawa bantuan logistik untuk korban banjir di wilayah pegunungan Meratus tepatnya ke Desa Datar Ajab Kecamatan Hantakan.


Diceritakan oleh salah seorang relawan, Arpani, yang juga ikut membantu misi kemanusiaan ini, bahwa untuk akses kesana sangatlah sulit, berjalan kaki hingga Berjam – jam.


Dilanjutkan dia, tujuan kami adalah ke Desa Datar Ajab, dan kemudian bantuan dibagi ke beberapa dusun, yaitu Dusun Rantau Parupuk, Bayuana dan Dusun Pantai Uang, yang berada di Kecamatan Hantakan Kabupaten HST.


Kami berangkat menggunakan sepedamotor menuju Desa Cabai terlebih dahulu dan perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki karena akses jalan tertutup longsoran tanah,” ujar Arpani kepada suaraborneo.com Senin (25/01/21).


Dikatakan pula bahwa akses jalan cukup sulit dan berbahaya, karena jalur yang dilalui ada beberapa titik yang terjadi tanah longsor, mendaki bukit dan menapaki lembah sehingga lumayan menguras tenaga untuk mencapai dusun-dusun yang ingin dituju.


“Logistik yang kami bawa kesana itu adalah sembako yang diperoleh dari sumbangan warga masyarakat dan Alhamdulillah banyak kawan-kawan relawan ikut bergabung dalam misi kemanusian ini ,” pungkas Arpani.


Setibanya di Dusun Bayuana, sembako yang dibawa kemudian langsung diserahkan kepada warga.


“Terimakasih gasan kula-kula barataan nang mambawa’akan sembako kasini (terimakasih bagi keluarga semuanya yang memberikan sembako kesini. Red),” ujar salah seorang warga pada saat serah terima bantuan.


Berdasarkan data yang kami peroleh dari BPBD HST pertanggal 23 Januari 2021 pukul 07:00, korban jiwa akibat banjir di Hulu Sungai Tengah berjumlah 7 orang, hilang 3 orang, 197 rumah hanyut, 1.477 rumah rusak , 22.509 rumah terendam, 63 tempat ibadah rusak, 117 sekolah rusak, 24 kantor rusak, 51 jembatan rusak, 11.231 hektar sawah terdampak, 76 Desa dari 10 Kecamatan terdampak banjir dengan jumlah 28.183 KK atau 86.825 jiwa. **prc4


sumber: suaraborneo.com