Pabrik Karet PT TSR Rengat Disinyalir Alirkan Limbah B3 ke Sungai Indragiri

Sabtu, 10 Januari 2015

Limbah pabrik karet PT TSR Rengat yang sudah mengering

PELITARIAU, Rengat - Masyarakat yang tinggal di lingkungan pabrik karet PT. Tirta Sari Surya (TSR) desa Kuantan Babu Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri HuIu (inhu) Riau resah, keresahan masyarakat dilingkungan pabrik karet tersebut  diketahui ternyata akibat pembungan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dari pengolahan karet mentah dibuang dilingkungan warga serta dialirkan ke sungai Indragiri. 
 
Selain itu, bau limbah milik pabrik karet PT TSR akibat sejak puluhan tahun sudah mencekan serta mengganggu pernapasan warga dilingkungan pabrik. ketidak pedulian perusahaan terlihat juga dengan tidak adanya perusahaan dalam menyalurkan Cosial Sebelity Respon (CSR) kepada masyarakat.
 
Menurut masyarakat Desa yang berada dan tinggal di sekitar lingkungan pabrik karet PT.TSR, perusahaan tidak pernah peduli dengan lingkungan sejak berdirinya pabrik karet di lingkungan desa Kuantan babu, padahal warga menghirup udara yang tidak sehat akibat keberadaan pabrik tersebut serta sungai Indragiri dicemari oleh bahan kimia dari limbah pabrik.
 
"Pabrik karet PT TSR menggunakan tiga bahan kimia yang sangat berbahaya bagi manusia, bahan kimia yang digunakan adalah Cuka getah atau Zat Asam, Tawas sebagai Pemutih dan Soda Api untuk pelembut getah, bahan kimia ini digunakan untuk pengolahannya," jelas Sumber pelitariau.com Jum,at (9/1) di Rengat yang namanya minta dirahasiakan.
 
Selanjutnya kata Sumber, Pabrik karet PT TSR biasanya membuang limbah B3 dalam sebulan dua kali membuang limbah dari pak penampungan langsung kesungai, dimana limbah yang dibuang belum disterilkan, pembuangan limbah tersebut dilakukan oleh pihak perusahaan pada tengah malam sekitar pukul 12.00 WIB atau dini hari pada pukul 03.00WIB.
 
"Tidak usah sebutkan nama saya dek, tapi kalo mau informasi saya bisa memberikannya, saya bertanggung jawab atas informasi ini," katanya 
 
Masyarakat lingkungan pabrik karet PT TSR tidak perduli dengan masyarakat desa, padahal sungai sebagai tempat membuang limbah tersebut, airnya digunakan warga Rengat dan Kuala Cenaku untuk kebutuhan sehari-hari, selain itu juga sungai digunakan untuk mencari ikan.
 
Hingga berita ini di terbitkan, pihak perusahaan pabrik karet PT TSR enggan dikonfirmasi, ketika dihubungi pelitariau pihak perusahaan melalui satpan penjaga pintu gerbang mengatakan kalau manajeman pabrik tidak ada di tempat.***
 
Penulis: Doni Ruby Saputra / Muhammad Anshori