Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Ketua DPRD Bengkalis Minta Masyarakat Tahan Diri Liburan

Selasa, 22 Desember 2020

Ketua DPRD Bengkalis, H Khairul Umam

PELITARIAU, Bengkalis - Masyarakat diminta untuk menahan diri agar tidak memanfaatkan liburan untuk bepergian ke daerah-daerah yang rawan Covid-19. Apalagi di Kabupaten Bengkalis sendiri penyebaran Covid-19 masih ada, sementara pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari mendatang akan dilaksanakan.

“Januari sudah dekat, mari kita bersama-sama saling menjaga diri agar pandemi Covid-19 ini bisa kita lawan. Caranya ya terapkan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan jauhi kerumunan,” ujar  Ketua DPRD Bengkalis, H Khairul Umam kepada wartawan, Senin (21/12/2020).


Dikatakan, memanfaatkan liburan dengan bepergian ke daerah-daerah yang rawan penyebaran Covid-19, akan sangat berisiko dan berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Ketika seseorang sudah terkonfirmasi Covid-19, kemungkinannya ada dua, yang pertama tetap sehat dan yang kedua sakit.


“Kalau dia sakit mungkin bisa segera diisolasi, tapi kalau  sehat, maka dia akan menularkan Covid-19 kemana-mana terutama keluarga dekat,” kata Khairul Umam lagi.


Politikus dari partai PKS ini menegaskan, bahwa Covid-19 itu memang ada dan sudah banyak makan korban. Jangan sampai karena anggap enteng Covid-19, lantas tidak peduli dengan  prokes. “Perlu diketahui, semakin tinggi tingkat ketidakpedulian terhadap pandemi Covid-19 ini, maka  akan semakin lama pula ekonomi kita pulih. Dampaknya, kalau ekonomi kita tidak pulih, tentu masyarakat juga pada akhirnya  akan  jadi korban. Jadi tolong patuhi imbauan Pemerintah, terapkan prokes kapan dan dimanapun,” ujarnya lagi.


Terlebih dalam waktu dekat yaitu pada bulan Januari, pembelajaran tatap muka (PTM) sambung  Khairul Umam akan dilaksanakan. Kalau penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis masih tinggi, maka sangat kecil kemungkinan PTM ini bisa dilaksanakan. Sementara anak-anak sekolah sudah mulai jenuh dengan  pembelajaran jarak jauh (PJJ).


“Banyak masalah yang timbul selama PJJ  berlangsung, anak-anak termasuk orang tua sudah jenuh. Solusinya adalah dengan  pembelajaran tatap muka, tapi kan banyak persyaratan yang harus dipenuhi, khususnya tentang Covid-19. Harus ada kepastian bahwa PTM tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Makanya kita semua harus saling menjaga, demi kebaikan anak-anak kita gerasi masa depan,” tutur Khairul Umam lagi. **prc4


sumber: halloriau.com