Cegah Bencana Karhutla, DLH Kuansing Himbau Masyarakat dan Perusahaan Tetap Jaga Lingkungan

Senin, 07 Desember 2020

Plt Kadis Lingkungan Hidup Kuansing, Drs Rustam

PELITARIAU, Kuansing - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pihak perusahaan untuk pentingnya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau dan pandemi Covid-19. Apalagi di daerah yang mengalami kemarau lebih kering dari normal dengan indikator curah hujan relatif di bawah normal termasuk daerah rawan Karhutla. 

Hal itu disampaikan Plt Kadis Lingkungan Hidup Kuansing, Drs Rustam kepada wartawan, Senin 7 Desember 2020 mengatakan, Memasuki musim kemarau kebakaran hutan dan lahan jadi bencana tahunan negeri ini. Kondisi jadi makin horor kala ada karhutla di masa pandemi Covid-19, masyarakat yang terpapar karhutla rentan gangguan kesehatan.

"Saat ini kita berada di bulan musim penghujan dilihat dari kalender bulan Desember, biasanya di bulan yang berakhiran bulan itu musim penghujan. Namun dilihat kondisi saat ini cuaca sangat panas dan tingkat curah hujan rendah," ujarnya. 

Dijelaskan Rustam, akan berdampak terhadap suasana karhutla kalau tidak hati-hati dalam hal ini di suasana panas terik yang terkait dengan kemarau, tentu akan dihadapkan dengan persoalan karhutla yang akan menyebabkan munculnya kabut asap.

"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kuansing agar bersama-sama mencegah terjadinya karhutla. Kondisi ini rentan terjadi di daerah yang sudah memasuki musim kemarau," ajak Rustam. 

 "Untuk itu kepada masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai HGU di wilayah Kabupaten Kuansing kami minta tetap menjaga lingkungan, tidak membuka lahan dengan cara dibakar terlebih saat ini merupakan musim kemarau. Ini merupakan upaya kita agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kuansing," ujar Rustam. 

Dikatakanya, perbuatan pembakaran hutan atau pembukaan lahan dengan cara dibakar  tidak saja dapat menimbulkan Karhutla, akan tetapi juga berdampak pada kerusakan lingkungan dan bisa memusnahkan ekosistem dan menimbulkan kabut asap. 

"Selanjutnya kepada masyarakat Kuansing yang selama ini membakar sampah, jangan lah dibakar jadikanlah sampah itu sebagai nilai ekonomis," harap Rustam.

"Mari bersama-sama bergandengan tangan bahu-membahu meningkatkan kepedulian serta kesadaran menjaga hutan dan lingkungan kita agar terbebas dari Karhutla," jelas Rustam. **Adv/Levis