Nikmatnya Ketupat Abon Ranah Tanjung bunga

Sabtu, 31 Oktober 2020

Ketupat abon

PELITARIAU, Meranti - Hampir setiap hari raya idul fitri maupun idul adha kita selalu menikmati sajian Ketupat pada setiap rumah yang dikunjungi. Namun, setiap daerah tentunya mempunyai sajian ketupat yang berbeda. Ada yang menyajikan ketupat opor, ketupat sayur, ketupat lontong, ketupat gulai dan lain sebagainya. Kali ini, ada yang berbeda dari Lebaran di desa Langgam, Kabupaten Pelalawan. Ya, langgam yang dahulunya bernama Ranah Tanjung Bunga memiliki sebuah sajian yang berbeda yaitu Ketupat Abon atau biasanya masyarakat menyebutnya Katupek Sambal Koeng. 

Seperti namanya ketupat abon ini adalah sajian ketupat yang diberi abon sebagai teman pelengkap hidangan. Eits, ini bukan abon yang terbuat dari sapi, ayam ataupun ikan laut seperti yang biasa diperjual belikan di warung atau pasar. Abon dari langgam ini berasal dari ikan gabus toman yang di jadikan gulai lalu dikeringkan hingga menjadi abon. Tentunya, ikan toman ini ditangkap dari sungai Kampar yang mengaliri daerah Langgam.

Ada yang unik dari penyajian ketupat ini yaitu ketupat ini disajikan bukan hanya saat lebaran saja, namun juga dihidangkan pada malam takbiran. Hal ini disebabkan karena Ranah tanjung bunga yang masih memegang erat Tradisi leluhur yaitu Takbiran rumah ke rumah. Sedikit gambaran, takbiran ini merupakan kegiatan yang dilakukan pada malam terakhir bulan Ramadhan. Berbeda dengan takbiran biasanya yang selalu mengadakan takbiran keliling kampung. 

Dilanggam Takbiran dilakukan dengan cara rumah ke rumah dengan tujuan untuk mendoakan rumah setiap warga. Dan bagi pemilik rumah, malam takbiran adalah ajang perlombaan untuk bersedekah. Dimana pada malam itu, tuan rumah akan menyediakan berbagai macam makanan, mulai dari kue lebaran, Pulut ayam, Kolang-kaling, Dodol dan tak tinggal pula Ketupat abon.

Selain pada hari lebaran dan malam takbiran, sajian ketupat ini juga sering dihidangkan pada acara hajatan seperti pernikahan dan acara adat seperti Balimau potang mogang. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang terbilang mudah serta sudah menjadi jawaban bagi para tamu yang diundang. Terkadang banyak pendatang yang sengaja berdatangan ke Langgam hanya untuk mencicipi ketupat abon ini. Kisaran harga untuk pembelian abon ikan mulai dari kisaran 30 hingga 50 ribu per ons. 

Tergantung dari ikan yang menjadi bahan utama pembuatan. Jika terbuat dari Ikan Gabus seperti ikan Toman, Ikan Baung, Ikan Ubuk, dan sejenis Ikan Gabus lainnya maka harga jual bisa mencapai 45-50 ribu per onsNya. Namun jika terbuat dari ikan patin, ikan pantau dan sejenis ikan campuran lainnya maka harga jual akan relatif murah, yaitu hanya mencapai 30-35 ribu per Ons. Hal ini dikarenakan cita rasa khas yang dihasilkan oleh ikan sebagai bahan dasar pembuatan sambal abon. Sedangkan untuk ketupat sendiri mempunyai harga kisaran 300-500 rupiah perbuah.

Adapun cara membuat abonnya pun cukup mudah namun memakan waktu lama untuk menunggu gulai menjadi kering dan menghasilkan Abon yang enak. Sedangkan ketupat, sama Seperti ketupat pada biasanya, ketupat abon khas Langgam ini memiliki .

beberapa macam bentuk, mulai dari ketupat bawang, ketupat segi empat, dan ketupat daun sehelai. Dengan berbagai macam bentuk ini, ketupat dari Ranah tanjung Bunga memiliki cita rasa yang khas dari daun kelapa muda. Isinya yang pulen berasal dari beras Lontong yang direbus selama lebih kurang 3 jam dengan api besar dari kayu api bakar. Belum lagi ketika ketupat disajikan dengan abon ikan atau masyarakat biasa menyebutnya Sambal Koeng. Gurihnya sambal koeng menyatu dengan pulennya ketupat menambah kenikmatan rasa saat di cicipi oleh lidah. Hmmm, sedap sangat. Wajib dicoba bagi penikmat kuliner nusantara. **