2 Unit Alat Berat di Disbun Inhu Raib

Jumat, 02 Januari 2015

ilustrasi :

PELITARIAU, Rengat - Dugaan penyalah gunaan aset daerah di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau disalah gunakan, Aset tersebut adalah dua unit alat berat jenis Kobelco dipruntukan pengolahan lahan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani.
 
Ketua Pemantau Korupsi dan Nepotisme Kabupate Inhu Berlin Manurung Jum,at (2/1) kepada pelitariau.com menjelaskan kalau sampai saat ini dirinya tidak mengetahui keberadaan dua unit alat berat tersebut, Alat berat tersebut dipruntukan membantu kelompok tani dalam mengelola lahan pertanian. "Dimana dua alat berat itu sekarang, mengapa tidak disosialisasikan kepada kelompok tani ?," kata Berlin.
 
Menurut Berlin, Ada indikasi korupsi jika alat berat tersebut disewakan sebab, apapun namanya alat berat itu untuk di pinjamkan kepada petani dalam bentuk pembinaan petani. "Masyarakat perlu tau juga, apa syarat meminjam alat berat tersebut ?," tanya Berlin.
 
Informasi semantara, dua alat berat tersebut di pegang oleh Dinas perkebunan Inhu berasal dari hibah Provinsi Riau tahun 2012 dan hibah tahun 2014, namun sampai saat ini pengelolaan alat berat tersebut tidak transparan. "Kita akan laporkan masalah ini ke Kejaksaan Negeri Rengat, biar proses hukum yang menentukan pelanggaran hukumnya," jelas Berlin.
 
Sejumlah kepala desa (Kades) di Inhu yang melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani didesanya, mengaku tidak pernah di beri tahu tentang adanya pembiaan pemerintah dalam pengolahan lahan dalam bentuk pinjaman alat berat kobelco untuk mengelola lahan, batuan untuk kelompok tani juga jarang di terimanya baik dalam bentuk pupuk maupun alat-alat pertanian.
 
Seperti yang diungkapkan Kades Pulau Gajah Kecamatan Rengat  Khairudin jum,at (2/1) mejelaskan kalau kelompok taninya kurang pembinaan, diakhir tahun 2014 ini salah satu kelompok taninya menerima 200 batang bibit kelapa sawit. "Pupuk tidak ada di bantu untuk kelompok tani desa kami," jelasnya.
 
Hingga berita ini di terbitkan Kadisbun Inhu Hendrizal dikonfirmasi enggan berkomentar lebih lajut di mana diletakan 2 unit alat berat tersebut, apakah disewakan apa di pinjamkan kepada kontraktor atau di pakai oleh pribadi untuk menggarap lahan perkebunan milik oknum pejabat. (Toni/Tim)
 
Editorial : Ramdana Yudha