Petani Karet Rohul Terus Meratapi Berlanjutnya Harga Getah Anjlok

Senin, 04 Agustus 2014

Ilustrasi

PELITARIAU, PASIRPANGARAIAN - Pasca Idul Fitri tahun ini, harga komoditi karet milik pertani di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih terpuruk. Pada pekan ini, harga karet non kelompok Rp5.000 per kilogram (Kg), sedangkan harga kelompok Rp8.377 per Kg.

Anton, petani karet di Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah, mengungkapkan, sepekan lalu atau menjelang Lebaran harga karet masih berada di kisaran Rp8.700 per Kg. Namun, pada pekan ini, harga kembali merosot di sekitaran Rp8.367 per Kg.

"Bahkan untuk karet yang dijual non kelompok, ada yang dihargai Rp5 ribu per kilonya," kata Anton, Senin (4/8/14), seperti dilansirriauterkini.com.

Petani itu mengungkapkan harga karet non kelompok di Desa Pematang Berangan, Babusalam dan sekitarnya dihargai Rp6.500 per Kg. Namun, di kampung Kaiti, harga keret non kelompok hanya dihargai para toke Rp5.000 per Kg.

Petani lain mengungkapkan masih terpuruknya harga karet menyebabkan semakin sulitnya ekonomi mereka. Apalagi, seusai hari raya Idul Fitri, tabungan mereka terkuras untuk keperluan menyambut Lebaran.

"Kami hanya berharap pemerintah cepat tanggap dalam masalah ini. Setiap menjelang dan seusai Lebaran, kenapa harga karet turun? Apa karena ini pejabat kita minta THR ke perusahaan-perusahaan," kesal Zainal, petani karet di Kecamatan Rambah dan mengharapkan dinas terkait cepat tanggap. (PR-cr.Ram)