Bau Limbah PT. TSR Rengat Menyengat, Masyarakat Asli Hanya Pekerja Rendahan

Kamis, 01 Januari 2015

Pabrik PT. Tirta Sari Raya (PT.TSR)

PELITARIAU, Rengat- Bagi masyarakat yang akan melintas di lokasi pabrik PT. Tirta Sari Surya (TSR) desa Kuantan Babu Kec. Rengat Inhu harus siap dengan masker. Mengingat bau limbah menyengat pengolahan karet pabrik tersebut sangat terasa sekali pada jarak 600-800 meter yang membuat mual perut.

 

Berbeda dengan masyarakat sekitar PT. TSR yang sudah belasan tahun terbiasa dengan bau yang bisa membuat muntah tersebut. Sementara itu perhatian dari pihak terkait perlu dipertanyakan.

 

“Kami dari masyarakat desa Kuantan Babu serta Sungai Guntung Hilir sudah terbiasa dengan bau pabrik PT. TSR. Jadi tidak mempermasalahkannya lagi, mungkin berbeda dengan masyarakat yang baru datang atau Cuma melintas merasakan bau menyengat,”jelas Azmin, masyarakat asli desa Kuantan Babu, Kamis (1/1).

 

Menurutnya yang perlu di pertanyakan adalah PT. TSR
Jarang berbagi dan terkesan tertutup.  Karyawan perusahaan banyak di dominasi oleh orang turunan Cina dan masyrakat tempatan hanya bekerja sbagai buruh harian dan security.
 

"Satu lagi Bang yang perlu diperhatikan adalah kurangnya perhatian perusahaan untuk masyarakat sekitar. Sejak berdiri beberapa pulu tahun belum ada warga asli sini yang megang jabatan di perusahaan. Paling hanya sebagai staf di office selebihnya buruh dan sebagai security,”jelas Azmin yang mengatakan banyak pemuda asli yang mempunyai ilmu dan skill yang tidak kalah sama keturunan Cina yang punya jabatan di perusaahaan itu tersebut.
 

Sementara itu pimpinan PT. TSR hingga berita ini dibuat belum bisa dikonfirmasi terkait bau menyengat limbah perusahaan serta juga tenaga kerja. Menurut sekurity perusahaan yang berada di gerbang perusahaan tidak bisa masuk dikarenakan perusahaan libur dan diminta untuk kembali besok (Jumat, red).
 

" Maaf Bang kalau mau masuk ke pabarik kita tidak bisa izinkan karena perusahaan lagi libur tahun baru. Silahkan kembali besok tapi kalau mau ketemu sama staf yang tinggal dimess kita antarkan." ungkap salah satu penjaga pintu masuk.

 

Penulis: tony

Editor   : rio ahmad