Sebanyak 421 Kasus DBD di Inhu, 6 Diantaranya Meninggal Dunia

Ahad, 28 Desember 2014

ilustrasi@net

PELITARIAU, Rengat – Direktur RSUD Indrasari Rengat drg Siska Listianti melalui Kepala Tata Usaha Ibrahim Alimin SKM MPH mengatakan, penderita DBD sejak Januari hingga November 2014 sudah mencapai 421 orang.

Dikatakannya, Dari 421 kasus DBD terdapat sebanyak enam orang di antaranya meninggal dunia, Kasus DBD mulai meningkat sejak Agustus lalu dan terus naik hingga bulan November lalu. Di mana, dari sebanyak 32 orang penderita di bulan Agustus, meningkat menjadi 50 orang di bulan September, 65 orang pada bulan berikutnya.

 

‘’Grafiknya terus naik, pada bulan November sudah sebanyak 79 orang dan bisa saja di bulan Desember ini masih ada penigkatan,"Jelasnya

Sementara Kepala Desa (Kades) Candirejo, Kecamatan Pasir Penyu Ahmadi Surati, meminta PT Tunggal Perkasa Plantaions (TPP) untuk melaksanakan fogging nyamuk. Pasalnya, dua orang warga daerah itu diduga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

‘’Surat itu disampaikan pekan lalu. Alhamdulillah, pada Senin (22/12) pihak PT TPP sudah melakukan fogging,’’ ujar Kades Candirejo Ahmadi, Senin (22/12).

Untuk itu harap Kades, dengan adanya fogging yang dilakukan oleh PT TPP, dapat mengurangi dampak penularan penyakit DBD. Karena, sebelumnya di daerah itu belum pernah di-fogging, baik dari pihak pemerintah maupun pihak lainnya.

Administratur PT TPP Sumarno didampingi Comunity Development Officer Sukmayanto membenarkan ada menerima surat permintaan fogging dari Desa Candirejo Kecamatan Pasir Penyu. ‘’Permintaan fogging tidak saja disampaikan oleh Kades Candirejo, tetapi juga ada disampaikan oleh Kepala Puskemas Lirik dr Wira,’’ ujarnya.

Dengan permintaan itu sambungnya, pihak perusahan akan melaksanakan fogging di 22 desa di tiga kecamatan yakni di Kecamatan Pasir Penyu, Lirik dan Kecamatan Sungai Lala. Bahkan, fogging itu sudah dimulai sejak Senin (22/12) hingga beberapa hari ke depan. ‘’Mudah-mudahan melalui fogging ini dapat mengurangi gejala DBD,’’ harapnya. (cr.thonie)

 

Editorial : Ramdana Yudha