Kisah Bripka Julianto Pane, Jadi Pimpinan Pesantren di Gayo Lues

Jumat, 07 Agustus 2020

Pimpinan Pesantren Ruhul Azzam, Gayo Lues, Ustadz Bripka Julianto Pane.

PELITARIAU - Sebuah pesantren di Kabupaten Gayo Lues, menjadi sangat terkenal dalam beberapa waktu terakhir. Dikenalnya nama pesantren ini tak terlepas dari sosok pemilik sekaligus pimpinan pesantren yang ternyata adalah seorang anggota kepolisian dari Polres Gayo Lues bernama Bripka Julianto Pane.

Pesantren yang dipimpin oleh Bripka Julianto Pane ini bernama Ruhul Azzam. Pesantren ini berada di Dusun Gunyah, Kampung Bustanul Salam, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues. Bripka Julianto Pane atau oleh masyarakat setempat akrab disapa Ustadz Pane ini sendiri, sehari-hari bertugas sebagai Kanit Bintikmas pada satuan Bimmas Polres Gayo Lues.


Sosok Bripka Julianto Pane menjadi citra positif bagi Polri, khususnya Polres Gayo Lues. Ustadz Julianto Pane mendirikan pesantren ini dengan cara swadaya. Pada awal pendirian tahun 2009 lalu, pesantren ini hanya sebagai tempat pengajian bagi rekan-rekannya dikalangan kepolisian.


Anggota polri yang mengaji  di Pesantren Ruhul Azzam menyesuaikan waktu dengan pekerjaan mereka di kantor. Selain itu pada awal dibangun, masyarakat di sekitar pesantren juga mengaji di pesantren ini.


Selain itu, niat awal pendirian pesantren ini menurut Ustadz Julianto Pane, karena dirinya berkeinginan membantu tugas pokok kepolisian dalam mengatasi kejahatan dan kenakalan, serta pemakaian narkoba di kalangan remaja. Akan tetapi lambat laun, Pesantren Ruhul Azzam berkembang menjadi besar.


Bahkan menurut Ustadz Julianto Pane, saat ini, pesantren tersebut telah memiliki sebanyak 580 orang santri/santriwati, dengan tenaga pengajar 45 orang. Sebagai seorang polisi, Ustadz Bripka Julianto Pane tetap menjalankan tugas seperti biasa disamping peranannya sebagai pimpinan pondok pesantren.


Ustadz Bripka Julianto memanfaatkan waktu sebaik mungkin pada kedua profesinya ini. Sebelum bertugas usai salat subuh, secara rutin Ustad Bripka Julianto Pane menyempatkan diri untuk mengajar. Sorenya, selepas tugas kantor, Bripka Julianto juga kembali mengambil kesempatan untuk mengajar anak didiknya.


Sejak didirikan pada tahun 2009, sampai saat ini Pesantren Nurul Azzam juga sudah menampung anak-anak untuk sekolah formal, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Hal ini bertujuan membantu masyarakat agar mereka memiliki tempat untuk belajar.


"Kami selaku anggota polisi merasakan, kami bisa mengamankan beberapa anak, bahkan ratusan anak yang saat ini tidak terpengaruh narkoba dan terhindar dari kejahatan, termasuk kesibukan dari penggunaan smartphone yang saat ini sulit dikendalikan.


Untuk itulah saya berpikir untuk mendirikan pesantren ini untuk menjadi tempat bagi anak-anak menuntut ilmu dan belajar agar kelak, menjadi orang yang bermanfaat," ujar Ustadz Julianto Pane. Ustadz Julianto Pane tidak hanya menjadi pimpinan pesantren, suami dari Erni Juwinta ini juga menjadi pimpinan rumah Suluk, yang anggotanya ratusan jamaah, dan tersebar di beberapa wilayah Aceh dan Sumatera.


Tidak hanya dikenal sebagai anggota kepolisian dan pimpinan pesantren, Ustadz Julianto Pane juga tersohor sebagai penceramah kondang, baik di Aceh maupun di Sumatera Utara. "Kami berharap semua santri dan santriwati di Pesantren Ruhul Azzam, bisa menjadi generasi yang Rabbani dan Qur'ani.


Generasi yang patuh pada kedua orang tua dan cinta terhadap bangsa dan negara," ujar Ustadz Julianto Pane. Di Pesantren ini belajar sejumlah santri/santriwati yang berasal dari Gayo Lues, Lhoksukon, Aceh Timur, Aceh Tenggara dan Bener Meriah.


Oleh sebab itu, apa yang mereka peroleh dari pesantren ini, bisa mereka terapkan saat kembali ke kampung halaman. Mereka diharapkan bisa memotivasi, mempengaruhi mereka dengan Akhlakul Karimah, di tengah-tengah masyarakat.


Selain itu, istrinya, Erni Juwinta juga sangat mendukung apa yang dilakukan suaminya. Erni berharap semoga anak didik dari Pesantren Ruhul Azzam bisa menjadi generasi muda yang Islami dan penghafal Al-Qur'an yang alim serta berakhlak mulia.


Tentu semua berharap kisah dari sosok Bripka Julianto Pane ini bisa menjadi inspirasi bagi anggota kepolisian di seluruh Indonesia, khususnya Polda Aceh. Selain itu, tentu semua pihak berharap apa yang sudah dilakukan Ustadz Bripka Julianto Pane bisa menjadi perhatian pimpinan Polri.


Hal ini cukup beralasan karena Ustadz Bripka Julianto Pane telah menaikan citra positif bagi Polri di mata masyarakat. **prc4


sumber: ajnn.net