Banjir Genangi Pemukiman Warga Selatpanjang

Rabu, 24 Desember 2014

internet

PELITARIAU, Selatpanjang - Bulan Desember adalah puncak bulan "basah" bagi warga Kabupaten Kepulauan Meranti. Tidak hanya karena curah hujan yang tinggi, banjir di daerah ini juga disebabkan oleh meningginya air laut pasang, atau biasa disebut warga dengan Pasang Keling.


Pantauan beberapa hari terakhir di Kota Selatpanjang, genangan air merendam permukiman warga, perkantoran pemerintah dan sejumlah ruas jalan utama di Kota Selatpanjang. Kondisi banjir terasa lebih tinggi di kawasan yang berdekatan dengan bibir pantai.

"Air hujan dan air laut pasang bertemu, akibatnya rumah kami dan rumah warga lainnya terendam banjir cukup tinggi," kata Syaiful Bahari, warga Beran, Kelurahan Selatpanjang Kota, kecamatan Tebingtinggi, kepada wartawan, Selasa (23/12).

Banjir yang disebabkan curah air hujan dan rob air laut itu juga masuk hingga ke rumah dan toko-toko milik warga. Beberapa kendaraan juga terlihat mogok ketika hendak melintasi jalan yang tergenang banjir tersebut.

Sejumlah jalan utama di Kota Selatpanjang, yang kerap digenangi air, antara lain Jalan Rintis, Jalan Imam Bonjol, Jalan Siak, Merbau dan sebagian Jalan Diponegoro. Air yang meluap membawa serta sampah yang mengendap di selokan, sehingga memaksa warga untuk membersihkan.

Menurut Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, pembenahan drainase di Kota Selatpanjang merupakan tugas yang sangat berat untuk segera dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Satker lainnya.

"Kota Selatpanjang khususnya dan Kabupaten Kepulauan Meranti umumnya, merupakan daerah dataran rendah, sehingga ketika air laut pasang, air yang berasal dari darat tidak bisa mengalir lagi karena tertahan air laut," ungkapnya (kor. nto)

 

Editorial: rio ahmad