Kepala BPPT RI Resmikan Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan

Rabu, 24 Desember 2014

Pembukaan selubung kawasan teknopolitan

PELITARIAU, Kerinci - Kepala Badan Penerapan Pengkajian Tehnologi (BPPT) Republik Indonesia, DR Unggul Prianto membuka selubung papan nama kawasan pembangunan Teknopolitan di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Selasa (23/12). Hal ini sekaligus menandakan  bahwa pembangunan kawasan Teknopolitan resmi akan mulai dibangun tahun 2015 mendatang.

 

Dalam peresmian kawasan teknopolitan itu, ada dua objek penunjang yang dilakukan peresmian, pertama adalah pondasi Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) dan 
kawasan Teknopolitan sendiri. Sebelumnya, Senin malam (22/12), bertempat di Hotel Unigraha Komplek PT RAPP, Bupati Pelalawan  HM Harris melakukan pemaparan berkaitan dengan kawasan Teknopolitan pada para pejabat dari Pusat. 

Acara pembukaan selubung papan nama Kawan Teknopolitan itu sendiri juga dihadiri oleh Unsur forkominda, Ketua DPRD Pelalawan Nasaruddin SH, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pelalawan Supriyanto, Asisten Administrasi pemerintahan Kabupaten Pelalawan Hadi Penandio, Asisten Administrasi Pembangunan Kabupaten Pelalawan Atmonadi, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Pelalawan Emir Effendi, Asisten Administrasi Aset dan Keuangan Kabupaten Pelalawan Zuhelmi,Kadis , Kaban, Kakan, seluruh Camat, serta kepala bagian di lingkup Pemda Kabupaten Pelalawan.

Kepala BPPT Unggul Dr Unggul Prianto mengatakan, bahwa pembangunan kawasan teknopolitan di Kabupaten Pelalawan merupakan langkah awal yang baik percepatan pembangunan yang ada di setiap Kabupaten di Indonesia. Pembangunan ini sesuai dengan visi misi Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo yang tertuang dalam percepatan pengembangan desa-desa inovatif. Dengan dibangunnya kawasan Teknopolitan pada peletakan batu pertama menandakan pembangunan yang merata setiap Propinsi di Indonesia. 

Pemerintah pusat sangat mendukung penuh pembangunan kawasan Teknopolitan di kabupaten Pelalawan. "Alhamdulillah, dengan dilakukan peletakan batu pertama pada kawasan Teknopolitan, ini menandakan pembangunan program percepatan pengembangan desa inovatif di Kecamatan Langgam menjadi langkah yang sangat baik. Dimana ini merupakan suatu kawasan perpaduan industri dan riset,”ungkapnya.

 

Di samping itu juga, kawasan ini juga dibangun pusat industri hulu hingga hilir dari hasil sawit. "Dengan adanya teknopolitan ini, terjadi kegiatan ekonomi yang luar biasa," ujarnya.

Unggul Prianto juga mengatakan, bahwa desa-desa  merupakan bagian yang penting dalam penguatan ekonomi pemerintah pusat, sehingga desa diharapkan mampu menciptakan inovasi baru, memperkuat jaringan ekonomi, serta desa yang mandiri. Hal itu bukanlah suatu yang mustahil dilakukan desa, tentunya pemeritah mendorong dan mendukungnya.

"Jadi desa inovatif yang menguasi ilmu teknologi tepat guna sangat dibutuhkan, hal ini juga sejalan dengan program persiapan desa-desa menuju pasar global yang sudah diambang pintu," katanya. 

Sementara itu, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa berbicara Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan suatu kawasan industri yang terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil dan pusat riset sebagai pendorong inovasi, dibangun atas dukungan investasi swasta dan Pemerintah. 

Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan berdasarkan potensi yang dimiliki, mendukung peningkatan ekonomi, peningkatan nilai tambah produk unggulan daerah, serta peningkatan daya saing nasional.

 

Konsepnya adalah menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan peningkatan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguasaan dan pengembangan teknologi serta penguatan inovasi dari aktivitas Perguruan Tinggi dan Pusat Riset yang ada di dalamnya. 

"Secara khusus pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan memiliki manfaat baik untuk masyarakat di daerah (Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau), manfaat bagi Regional Sumatera, dan manfaat secara nasional. Diantara antara lain, tersedianya lapangan kerja. Tersedianya Perguruan Tinggi berlevel nasional bagi putra-putri daerah untuk melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan keterampilan dan siap terjun ke dunia usaha dan dunia kerja. Harga panen perkebunan masyarakat akan stabil bahkan cenderung meningkat. Perekonomian wilayah sekitar akan berkembang. Prasarana jalan menjadi lebih terpelihara dan tidak cepat rusak, karena bahan baku atau bahan setengah jadi langsung diolah di daerah penghasil," paparnya.
  

Pembangunan kawasan Teknopolitan sendiri berlokasi di Kelurahan Langgam, Desa Padang Luas, Desa Penarikan masing-masing di Kecamatan Langgam seluas 3.754 Hekhtare, dibagi ke dalam 7 zona dengan Alokasi. (kor. htl)
 

Editorial: rio ahmad