Masyarakat Keluhkan Biaya Besar Untuk Belajar Dirumah

Kamis, 23 Juli 2020

Ilustrasi

PELITARIAU, Bengkalis - Di era milinium saat ini, kebutuhan akan teknologi dan informasi sangat mudah di dapati seperti pembelajaran melalui internet.

Untuk mendapatkan informasi dengan mudah bisa didapati melalui internet dengan menggunakan atau sekarang lebih dikenal dengan tany jawab sama "Mbah goegle".

Semenjak virus Covid-19 melanda dunia sejak awal tahun 2020, pola kehidupan bermasyarakat berubah drastis hingga melanda dunia pendidikan di Indonesia.

Seperti dalam dunia praktek pendidikan saat ini, pola belajar mengajar untuk tatap muka di tiadakan dan di rubah dengan pola media daring yang harus menggunakan akses internet.

Masih terbatasnya kepemilikan komputer/laptop dan akses internet, merupakan masalah utama yang berdampak pada tidak meratanya akses pembelajaran online.

Hal  ini dikeluhkan salah satu orang tua, Bp Sukri warga Desa Senggoro Kecamatan Bengkalis mengatakan, "Jika hal ini harus diterapkan dalam proses belajar di sekolah, akan mengakibatkan timbul berbagai dampak di masyarakat dan akan mengakibatka kesenjangan pendidikan di masyarakat, "ucapnya.

Masalah yang akan timbul dari dampak belajar online menggunakan media daring dan internet antara lain ketidak siapnya orang tua atau wali dalam menyediakan akses internet yang harus digunakan dalam proses belajar dengan pola media daring.

Seperti sama-sama kita ketahui saat ini, semenjak wabah Covid melanda Indonesia, ekonomi turun drastis dan masyarakat yang sangat berdampak langsung terhadap ekonomi tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan primer keluarga saja masyarakat sudah sangat terbebankan, di tambah lagi harus memenuhi kebutuhan belajar anak dengan pola media daring/online yang harus menyiapkan kuota internet yang cukup besar dan harga yang mahal, "beber Bp Sukri pada media, Rabu (22/07/20).

Disampaikan masyarakat Bengkalis Bu Selly ia menyampaikan, "0rang tua dan wali murid mulai merasa keresahannya jika pembelajaran secara media daring atau online ini terus di jalankan di Indonesia ini.

Lanjut Bu Selly (IRT) yang saya rasakan di masa Covid-19 ini susahnya mendapatkan rezeky. Keluhan orang tua dan wali murid mulai viral baik itu berbentuk surat terbuka dan juga curahan di media sosial serta obrolan di lingkungan masyarakat.

Diminta pemerintah melalui Menteri Pendidikan untuk lebih Arif dalam menangani dunia pendidikan di Indonesia saat ini, "harap Bu Se?ly kepada media, Rabu (22/07/20).

"Wabah Covid 19 yang melanda dunia dan Indonesia saat ini sudah mulai menghilang, pasar tradisional, mall dan supermarket serta tempat umum telah terbuka lebar. Mengapa sekolah harus kita tutup sampai waktu yang belum di tentukan.

Apakah hanya sekolah tempat penyebaran virus Corona hingga murid harus belajar di rumah tanpa bimbingan dan binaan seorang guru, "pungkas Bu Selly. **prc4


sumber: berazam