Rela Berangkat Malam demi Perpanjang SIM di Polres Jaksel

Kamis, 25 Juni 2020

Pihak Satlantas membatasi jumlah layanan perpanjangan SIM sebanyak 300 orang per hari dan dibagi menjadi tiga gelombang. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

PELITARIAU, Jakarta - Jarum jam masih menunjukkan pukul 01.00 WIB saat Nurhasan (55) memacu sepeda motornya. Pagi buta dia berangkat demi memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) C miliknya yang sudah habis masa berlaku sejak 26 Mei lalu.

Begitu penutup wajah dan jaket tebal dikenakan, ia melaju dari rumahnya di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, menuju Mapolres Metro Jakarta Selatan.


Ini adalah kedatangan pertama bagi Nurhasan sejak pelayanan perpanjangan SIM kembali dibuka beberapa waktu lalu.


Ia tiba di depan Mapolres Jakarta Selatan sekitar pukul 01.30 WIB. Namun, tak seperti yang dibayangkannya, saat itu, suasana di depan Mapolres sepi, tak ada kerumunan orang yang tengah mengantre. Hanya ada lalu lalang beberapa kendaraan bermotor yang melintas di jalanan.

"Teman saya kemarin perpanjang SIM, katanya jam 2 sudah ramai. Makanya saya datang jam setengah 2, jaga-jaga," kata dia saat ditemui CNNIndonesia.com di depan Mapolres Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (25/6).

Tak jauh dari Mapolres Jaksel, seorang pedagang nasi goreng sedang bersiap-siap menutup lapaknya. Nurhasan lantas bertanya kepada pedagang itu.

"Kata tukang nasi gorengnya, biasanya jam 3 baru ramai (orang antre SIM) jadi saya sambil nunggu keliling-keliling dulu di sekitar Melawai sini," ujar dia.

Setelah berkeliling, sekitar pukul 03.00 WIB, ia kembali lagi ke Mapolres Jakarta Selatan, namun saat itu, lagi-lagi keadaan masih sepi dan tidak ada orang. Ia pun memutuskan untuk berkeliling-keliling lagi.

"Jam 4 saya datang lagi, dan ternyata sudah ramai orang (di depan Mapolres)," ucap dia.

Saat itu, beberapa orang yang sudah datang kemudian berinisiatif mencatat nama dan membuat absen sendiri, tujuannya, agar antrean teratur dan tidak terjadi penyerobotan.

Sekitar pukul 05.45 WIB, petugas kemudian mulai membagikan nomor antrean layanan. Nurhasan yang sudah datang sejak pukul 01.30 WIB, mendapatkan nomor antrean pertama.

Cerita lainnya datang dari Anda (41). Pria asal Lenteng Agung ini mengaku sebelumnya sudah pernah datang ke Mapolres Jaksel, namun tidak kebagian nomor antrean.

"Ini datang kedua, kemarin datang siang. Pas datang enggak dapat nomor antrian. Kata polisinya ambil nomor antrean sejak subuh," katanya saat ditemui CNNIndonesia.com, Kamis (25/6).

Karena hal itu, kini ia memutuskan berangkat dari rumahnya sejak pukul 04.30 WIB. Namun saat datang, ia pun kaget ternyata sudah banyak warga yang datang sebelum dirinya.

"Pas datang panjang juga ternyata nih saya antre. Berarti ada orang-orang yang datang sebelum saya. Saya kerja pagi. Kalau gini mungkin nanti siang izin keluar," ucap dia.

Di Polres Jaksel, pelayanan untuk perpanjangan SIM diberi kuota 300 per hari. Dalam pelaksanaannya, 300 kuota itu dibagi dalam tiga waktu layanan.

Pertama, layanan untuk 100 kuota pertama dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00.

Selanjutnya, layanan kembali dibuka untuk nomor antrean 101 sampai 200, mulai pukul 11.00 sampai dengan 13.00. Dilanjutkan dengan nomor antrean 201 sampai 300 yang dimulai pukul 13.00 hingga selesai.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebelumnya memperpanjang masa dispensasi perpanjangan SIM. Kebijakan perpanjangan masa dispensasi itu dilakukan lantaran terjadi penumpukan pemohon setelah layanan SIM kembali dibuka.

Sebelumnya Polda Metro Jaya memberikan dispensasi kepada pemilik SIM yang masa berlakunya habis pada 17 Maret hingga 29 Mei untuk memperpanjang, hingga 29 Juni. Namun kini dispensasi diperpanjang lagi selama dua bulan.

"(Masa dispensasi diperpanjang) mulai tanggal 2 Juni hingga 31 Agustus 2020, untuk masa berlaku SIM yang habis pada tanggal 17 Maret sampai 29 Mei dikarenakan panjangnya atau banyaknya antrean permohonan perpanjangan SIM," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya, Rabu (10/6). **prc4

sumber: cnnindonesia