Lebih Untung, Importir Lebih Senang Jual Gula ke Pasar Tradisional

Sabtu, 16 Mei 2020

PELITARIAU, Jakarta - Asosiasi Pengusa Ritel Indonesia mengungkapkan sulitnya mendapat gula untuk dijual di pasar modern. Ritel pun sudah mengajukan untuk membeli stok GKP dari para produsen atau pabrik gula (PG) dan juga importir.

Namun, menurutnya para pelaku tersebut lebih memilih menjual ke pasar tradisional karena harga jualnya bisa di atas harga acuan yakni Rp 12.500 per kg.

"Mereka lebih menguntungkan menjual ke pasar tradisional dengan harga jual di sana itu Rp18.000-22.000 per kg sekarang. Sementara kami hanya Rp12.500 per kg, harga kesepakatan kami sudah jelas membeli dari pabrik gula sesuai dengan Permendag 58 adalah Rp11.900 per kg, mereka jual ke kita Rp13.000-Rp14.000 per kg," jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey.

Sementara itu, Roy mengatakan, para pengusaha ritel mendapatkan pasokan gula dari para produsen yang tergabung dalam Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI). Sebab, Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu menemukan stok gula rafinasi masih tersedia sebesar 160.000 ton.

"Akhirnya ada satu jalan bahwa ada kelebihan proses gula rafinasi itu yang buat industri makanan dan minuman, itu ada alokasi kelebihan 160.000 ton," kata Roy. **prc4

sumber: okezone.com