Ajak Berdamai dengan Covid-19 dan Longgarkan PSBB, Jokowi Dinilai Lepas Tangan Terhadap Nasib Rakyat

Selasa, 12 Mei 2020

PELITARIAU, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak rakyat Indonesia untuk berdamai dengan virus corona atau Covid-19. Ajakan ini disusul dengan sejumlah kebijakan yang mengarah pada relaksasi Program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  yang selama ini dilaksanakan. 

Sikap pemerintah yang melonggarkan penerapan PSBB ini dinilai mencerminkan sikap ingin lepas dari tanggung jawab. Apalagi selama pelaksanaan PSBB pemerintah Jokowi terkesan tidak siap dalam memberikan bantuan pangan terhadap rakyat.

"Jokowi sudah mulai ketahuan belangnya, ingin lepas dari jeratan tanggung jawab dari corona. Ia mulai ingin menggeser opini publik bahwa corona adalah penyakit biasa," ucap pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/5).

Apalagi, jelasnya, Presiden Jokowi pernah menyampaikan sejak awal bahwa penyakit lain lebih berbahaya daripada corona. "Ini harus kita catat bahwa ada keinginan dari presiden untuk membiarkan begitu saja wabah ini terus menjangkiti masyarakat," sambung Saiful.

Hal ini tentu akan berbahaya bila anggapan tersebut benar adanya. Sebab, pandemik yang telah menewaskan ratusan orang di Tanah Air ini tak bisa dianggap sepele. Namun tanggung jawab penanganan wabah tersebut justru tak diperlihatkan pemerintah.

"Bisa jadi pemerintah sudah tidak kuat menahan beban ini semua, kemudian ingin cuci tangan dan lepas tangan dari persoalan corona ini. Sama halnya ingin mengatakan, sudahlah biarkan saja, yang kuat tetap bertahan dan yang tidak kuat biarkan meninggal," pungkas Saiful. **prc5

sumber: riau24.com