Pelalawan Tunda Pengerjaan 6 Proyek Multiyears

Senin, 15 Desember 2014

Istana Sayap

PELITARIAU, Kerinci - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pelalawan terpaksa menunda 6 dari 20 pengerjaan proyek Multiyears tahun 2014-2016. Pasalnya setelah melakukan perhitungan kekuatan anggaran yang tersedia sekaligus menimbang dampaknya terhadap proyek Regular  kedepannya.


“Setelah melakukan perhitungan kekuatan anggaran yang tersedia sekaligus menimbang dampaknya terhadap proyek Regular tersebut kedepannya, maka kita terpaksa membatalkan 6 dari 20 pengerjaan paket proyek multi years tahun  2014-2016," terang Kepala Dinas PU Pelalawan Ir H Hasan Tua Tanjung ST MT , Senin (15/12). 

Hasan Tua mengatakan bahwa ke enam paket pekerjaan yang dibatalkan tersebut yakni proyek pengadaan air bersih, pembangunan jembatan Pelalawan, Rumah Dinas Bupati, pembangunan kantor bersama, kantor Dinas Pendapatan, dan kantor Dinas Pendidikan (Disdik).

"Dari enam paket proyek yang ditunda tersebut, ada 2 paket pengerjaan yang kita tunda karena masalah teknis yakni pembangunan jembatan Pelalawan dan rumah dinas Bupati yang belum memiliki lahan serta belum dilakukannya reviu disign. Sedangkan penundaan untuk empat paket lainnya, karena dinilai terlalu berat dari segi anggaran, sehingga dikhawatirkan dapat menyedot anggaran untuk kegiatan reguler," ungkapnya. 

Ditambahkannya, bahwa secara global total anggaran ke enam paket yang ditunda pengerjaannya tersebut berjumlah sebanyak Rp 165 Miliar. Diantarannya, Proyek Air bersih Rp 43 M, Pembangunan kantor bersama Rp 50 M, Kantor Dinas Pendidikan 15 M,  Kantor Dispenda 13 M, Pembangunan jembatan Pelalawan 17 M dan Rumah dinas Bupati 17 M.

"Sedangkan untuk kegiatan proyek Multiyear lainnya, saat ini sudah mulai memasuki tahapan evaluasi dan penetapan, seperti 9 paket yang sudah dalam tahap penetapan dan 5 paket yang masih tahap evaluasi. Untuk itu, apa yang telah kita rencanakan ini diharapkan berjalan dengan lancar, sehingga pada awal tahun 2015 mendatang pengerjaan dapat dimulai dan direalisasikan," tutupnya. (kor. htl)
 

Editorial: rio ahmad