Ikuti Larangan Mudik dari Pemerintah, PELNI Hentikan Penjualan Tiket Kapal

Rabu, 29 April 2020

PELITARIAU, Jakarta - Sesuai dengan peraturan pemerintah, manajemen PT PELNI(Pelayaran Nasional Indonesia) meniadakan penjualan tiket hingga 8 Juni 2020. Langkah ini dilakukan sesuai dengan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah sejak 24 April 2020 lalu.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, mengatakan, secara garis besar, permenhub tersebut akan mengatur soal larangan sementara transportasi umum, baik darat, laut, hingga udara keluar masuk wilayah tertentu.


"Ruang lingkup adalah larangan sementara transportasi umum, baik darat laut udara dan kereta api," kata Adita dalam konferensi pers virtual di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (23/4).


"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik. Manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro, seperti yang dilansir kumparan dari laman resminya.


Di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini, PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk terus memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya, baik itu untuk angkutan penumpang maupun angkutan logistik.


"PELNI selalu siap untuk mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang," terang Yahya lagi.


Dari segi transportasi logistik, sekitar 50 persen kapal penumpang PELNI memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer. Baik untuk dry maupun reefer container, general cargo, hingga kendaraan.


PELNI juga menyatakan diri berkomitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur.


Sementara itu, PELNI akan tetap mengoperasikan kapal perintis guna mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat yang berada di wilayah T3P yang ingin memenuhi kebutuhan pokok ataupun bekerja.


Untuk mencegah penyebaran virus corona dalam kapal, seluruh kru yang bertugas akan diperiksa kesehatannya sesuai prosedur yang berlaku.


"Tentu sebelum melakukan kegiatan operasional, kami akan memeriksa kesehatan seluruh kru yang bertugas sesuai dengan prosedur yang ada. Kami akan pastikan semua kru dalam keadaan sehat dan memenuhi standar untuk melakukan pelayaran," ungkap Yahya.


Meski begitu, PT PELNI (Persero) mengatakan bahwa tetap akan ada kapal yang beroperasi. Untuk mencari info terbaru soal kapal yang akan beroperasi, kamu bisa langsung memantau laman resmi PT PELNI, akun media sosial resmi mereka, atau menghubungi call center PELNI 162.


Beberapa kapal yang beroperasi mulai 24 April 2020 antara lain:


KM Sinabung akan berlayar pada 24 April 2020 dari Tg. Priok dengan rute Tg. Priok - Kijang - Batam - Belawan (PP) menggantikan rute yang dioperasikan KM Kelud.


KM Gunung Dempo akan beroperasi pada 24 April 2020 dengan rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Jayapura - Sorong - Makassar - Surabaya - Tg. Priok dan melakukan omisi Manokwari, Nabire, Wasior serta deviasi di Ambon.


KM Labobar dijadwalkan akan berangkat dari Pelabuhan Surabaya pada 27 April 2020 dengan rute Surabaya - Makassar - ParePare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Surabaya.


KM Ciremai akan berangkat dari Pelabuhan Tg. Priok pada 29 April 2020 dengan rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Sorong - Biak - Jayapura - Biak - Sorong - Namlea - BauBau - Makassar - Surabaya - Tg. Priok. Kapal melakukan omisi Manokwari dan deviasi di Namlea.


KM Dobonsolo akan berangkat pada tanggal 4 Mei 2020 dengan rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Ambon - Sorong - Serui - Jayapura - Sorong - Ambon - BauBau - Makassar - Surabaya - Tg. Priok.


KM Nggapulu dijadwalkan akan berangkat melalui Pelabuhan Tg. Priok pada 6 Mei 2020 dengan rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Ambon - Tual - Dobo (PP). Kapal melakukan omisi di Banda, Kaimana dan Fak-Fak. **prc4