3 Arahan Terbaru Jokowi untuk Gugus Tugas COVID-19

Selasa, 21 April 2020

PELITARIAU, Jakarta - Presiden Jokowi menerima laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam rapat terbatas via video conference, Senin (20/4) kemarin. Dalam ratas itu, Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada tim Gugus Tugas, terutama Doni Monardo sebagai ketuanya.

Ada beberapa arahan Jokowi kepada Gugus Tugas COVID 19. Mulai dari evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah berlangsung di sejumlah wilayah, tes corona, hingga pembagian bansos.


Berikut kumparan rangkum poin-poin arahan Jokowi:


Minta Tak Menutupi Masalah Wabah Corona


Pemerintah sempat disorot keras lantaran dianggap tertutup dan tak mau mengungkapkan semua informasi tentang persoalan virus corona ke publik. Informasi tersebut seperti jumlah ODP, PDP, hingga wilayah penyebaran COVID-19. Namun, Presiden Jokowi tak ingin seperti itu.


Dalam arahannya saat membuka ratas, Jokowi meminta jajaran menterinya untuk memberikan informasi yang terbuka terkait virus corona ke masyarakat. Ia tak ingin ada anggapan pemerintah menutup-nutupi informasi soal perkembangan wabah virus corona di Indonesia.


"Komunikasi yang terbuka, sistem data informasi yang terbuka kepada semua pihak," kata dia.

Pemda Diminta Tes Corona secara Masif hingga Isolasi Ketat

Jokowi menekankan tiga hal penting yang wajib dilakukan oleh pemerintah provinsi hingga kota untuk mendeteksi virus corona. Tiga hal itu adalah pengujian sampel secara masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat.


Ia mengatakan, PSBB yang sudah diterapkan di beberapa daerah ini perlu dibarengi dengan ketiga hal tersebut.


"Saya ingin tekankan kepada provinsi, kabupaten, dan kota mengenai pentingnya pengujian sampel secara masif," ucap Jokowi.


Selain itu, Jokowi meminta agar pelacakan kasus positif (contact tracing) dilakukan secara progresif. Dalam hal ini, Dinkes daerah menelusuri orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif untuk dites.


"Kemudian pengisolasian yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang harus sering terus-menerus ditekankan kepada seluruh daerah," tuturnya.


Pembagian Bansos Terus Bergulir


Jokowi memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako ke 1,2 juta warga Jakarta terdampak COVID-19 terus berjalan.


Bahkan, pada Senin pagi, pemerintah yang diwakili Menteri Sosial Juliari Batubara melepas paket sembako di depan Istana Merdeka lewat petugas PT Pos Indonesia, lalu kemudian didistribusikan ke rumah-rumah penerima bansos.


"Bantuan sosial tadi pagi sudah dimulai secara besar-besaran untuk 1,2 (juta penduduk), dimulai di DKI terlebih dulu, lalu Bodetabek dan nanti di daerah-daerah lainnya," ungkap Jokowi.


Ia meminta penyaluran bansos ini diawasi ketat untuk memastikan tepat sasaran. Sehingga, yang mendapatkan bantuan ini benar-benar mereka yang membutuhkan.


"Saya ingin bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran, ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan sehingga bantuan bisa diterima penerima dengan baik, dan sekali lagi bisa tepat sasaran," pungkasnya. **prc4

sumber: kumparan