Masyarakat Lirik Inhu Resah Dengan Adanya Chemical Ditengah Perkampungan

Kamis, 11 Desember 2014

Drum berisi bahan kimia chemical

PELITARIAU, Rengat – Masyarakat Desa Lembang Sari Kec. Lirik Inhu  resah dan kuatir karena melihat dan temukan tumpukan drum berisi bahan kimia Chemical diduga  milik  PT. Pertamina yang sengaja disimpan di sebuah gudang milik Karang Taruna “Tunas Karya”  ditengah pemukiman masyarakat.

 

Setelah mendapat Informasi dan laporan penduduk ternyata benar.  Dan disana terdapat kurang lebih 10 drum barang chemical aktif.

 

 “Saya sangat merasa kuatir dengan situasi ini, pemikiran saya apabila barang ini bocor atau meledak tentu masyarakat sekitar yang berdomisili disekitar gudang tersebut akan menjadi korban. Apakah pihak

terkait tidak sampai memikirkan hal tersebut, nyawa masyarakat  seolah dibuat tak berharga dengan

kondisi seperti ini.” ungkap Firdaus Ketua BPD Desa Lembang Sari.

 

Hal senada juga di ungkapkan oleh salah seorang oknum aparat keamanan setempat yang mengaku tidak ada laporan terkait penyimpanan barang berbahaya tersebut.

 

“ Tidak ada laporan baik dari Kades maupun ketua karang taruna yang memiliki gudang tersebut, saya hanya dengar dari cerita masyarakat dan setelah saya cek langsung ke gudang tersebut memang ada bahan kimia dalm drum yang berjumlah 10 atau lebih drum.” Ungkap aparat keamanan tersebut.

 

Saat dikomfirmasikan kepada ketua karang taruna “Tunas Karya” yang memiliki gudang dengan sedikit emosional mengatakan masyarakat mana yang melaporkan hal tersebut.

 

“Masyarakat mana yang melaporkan hal tersebut, jangan membuat polemic di lirik mas, semua sudah ada suratnya dan lengkap, dan juga hal ini sudah tau pak kades, jadi saya harap tidak usah manmbahkan hal lainnya” Ungkap Septo dengan emosi saat di mintai keterangan.

 

Setelah melacak kebeberapa masyarakat dan tokoh muda diketahui bahwa barang chemical tersebut diduga milik PT EON Chemical Putra yang berkantor pusat dijakarta dan menjadi sub Contarctor rekanan PT. Pertamina. Saat dikomfirmasi melalui telepon tidak ada jawaban, di kirim pesan singkat juga tidak ada dibalas sampai dengan berita ini dinsaikkan. (cr. tony)

 

Editorial: rio ahmad