Kuliner Meranti Jadi Prioritas Ekonomi Kreatif

Kamis, 11 Desember 2014

Azwan

PELITARIAU, Selatpanjang - Sektor usaha Kuliner menjadi prioritas pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dari hasil penelitian pihak Universitas Riau bersama Disparpora Riau, sektor usaha ini mendapat rangking tertinggi dengan bobot nilai 0,199 dibandingkan 8 jenis sektor usaha ekonomi kreatif lainnya.


Demikian diungkapkan Kepala Bidang Seni, Azwan MPd, Rabu (10/12), yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Fokus Grup Diskusi Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, di Pekanbaru, belum lama ini.

“Sektor usaha kuliner memiliki bobot nilai tertinggi di Kepulauan Meranti. Tidak hanya di Kabupaten Kepulauan Meranti, tapi juga umumnya di Kabupaten/Kota lain di Provinsi Riau. Ini hasil penelitian dari pihak Universitas Riau bersama Disparpora Riau,” ungkap Azwan.

Dikatakannya, pengembangan ekonomi kreatif akan mendapat perhatian khusus oleh Pemerintah Presiden Joko Widodo. Bila sebelumnya berada dibawah koordinasi dan bergabung pada Kementerian Pariwisata, maka nantinya berada langsung dibawah koordinasi Lembaga Kepresidenan.

“Artinya upaya pengembangan ekonomi kreatif masih sangat dibutuhkan oleh Pemerintahan saat ini. Namun belum tahu regulasi sistem lembaga yang akan mengurusnya,” katanya.

Penelitian yang dilakukan pihak Universitas Riau bersama Disparpora Riau, terang Azwan, dilakukan dengan cara melakukan survei ke lapangan. Di Kabupaten Kepulauan Meranti tercatat 9 pengelompokan sektor usaha rencana pengembangan ekonomi kreatif.

“Diantaranya, sektor usaha Kuliner menduduki rangking 1 dengan bobot nilai 0,199. Seni Pertunjukan dan Musik pada rangking 2 dengan bobot nilai 0,147,” ujarnya.

Kemudian sektor Kerajinan dan Seni Rupa rangking 3 bobot 0,131. Film, Video, Fotografi, TV dan Radio pada rangking 4 bobot 0,115. Periklanan di rangking 5 dengan bobot 0,114. Desain rangking 6 bobot 0,097. Fashion rangking 7 bobot 0,091. IPTEK rangking 8 bobot 0,056 dan Arsitektur rangking 9 dengan bobot nilai 0,051 (kor. nto)

 

Editorial: rio ahmad