Sandi Desak Lockdown: Ekonomi Bisa Dinegosiasikan, Nyawa Tak Diperdebatkan

Senin, 30 Maret 2020

Pengusaha yang juga politikus Gerindra, Sandiaga Uno, termasuk yang gusar dengan pemerintah yang menolak opsi lockdown untuk mencegah COVID-19.

PELITARIAU, Jakarta - Pengusaha yang juga politus Gerindra, Sandiaga Uno, termasuk yang gusar dengan pemerintah yang menolak opsi penguncian untuk mencegah COVID-19. Sandi menyebut Jakarta Khusus Jakarta Selatan - tempat tinggalnya, seharusnya sudah bisa dilockdown ( penguncian sebagian ).

"Jakarta sebagai zona merah terutama Jakarta Selatan adalah episentrum penyebaran corona, jadi model untuk wilayah karantina atau sebagian kuncian ," ucap Sandiaga Uno dalam Instagramnya, Senin (30 /).


Sandi menyebut penguncian sebagian (bukan wilayah), bukan lagi opsi saat corona di Indonesia terus meningkat. Tapi harus jadi aksi pemerintah.


"Soal hitung-hitungan pertumbuhan ekonomi mungkin bisa kita negosiasikan nanti, tapi nyawa dan kehidupan rakyat tak ada ruang untuk dibahas."


Namun, Sandi yakin persyaratan dari penguncian parsial adalah penuhi dulu kebutuhan dasar masyarakat, sebagian besar masyarakat ada di kelompok ekonomi terbawah atau masyarakat yang tidak mampu.


Tidak harus 100 persen yang harus pemerintah, tetapi hanya 40 persen saja atau terbawah 40 persen . Sisanya adalah semangat gotong royong masyarakat.


Politik akan pemerintah akan jadi gerakan sosial bagi masyarakat. Kita sudah melihat sebagian besar dari masyarakat yang punya kecukupan sudah memberi begitu banyak sumbangsih," imbuhnya.


Sandi ingat soal kesehatan yang sedang berjuang melawan wabah corona di garis paling depan.


"Jangan biarkan mereka jadi tumbal dari keputusan, beri kesempatan kepada mereka untuk bertempur dengan lawan yang seimbang," ** prc4


sumber: kumparan