Lionel Messi Belum Jadi Juara Dunia, Sepak Bola Tidak Adil?

Jumat, 27 Maret 2020

Lionel Messi dalam laga Venezuela vs Argentina (c) AP Photo

PELITARIAU - Kiper Argentina, Oscar Ustari, menegaskan bahwa sepak bola bakal sangat tidak adil jika Lionel Messi tidak mendapatkan kesempatan untuk jadi juara dunia sebelum kariernya berakhir. Sebagai pemain terbaik di dunia, Messi seharusnya juga jadi juara dunia.

Sebagai pemain yang disebut terbaik sepanjang masa, Messi punya satu utang besar untuk publik Argentina. Dia begitu sukses di level klub bersama Barcelona, tapi tidak bisa memberikan yang sama untuk negaranya.

Hal inilah yang membuat Messi tidak benar-benar mendapatkan dukungan penuh publik Argentina. Dia justru lebih sering dikecam, khususnya setelah hanya bisa jadi runner-up Piala Dunia 2014 serta Copa America 2015 dan 2016, seperti dilansir bola.net, Jumat (27/03/2020). 

Messi sempat beberapa kali memutuskan gantung sepatu dari tim nasional, tapi pada akhirnya dia tetap kembali untuk membantu. Kini, sebelum pensiun, kesempatan terbaik Messi ada pada Piala Dunia 2022 mendatang.

Ustari yakin Messi harus jadi juara dunia pada kesempatan tersebut. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Tidak Adil

Terakhir, Messi gagal berbuat banyak pada Piala Dunia 2018 lalu, Argentina bahkan nyaris gagal lolos dari fase grup. Kegagalan inilah yang membuat Messi sangat kecewa, khususnya karena merasa mengecewakan banyak orang.

Ustari, yang bermain bersama Messi pada Olimpiade 2008, meyakini bahwa sang superstar harus merasakan trofi Piala Dunia sekali saja sebelum benar-benar pensiun.

"Saya sangat yakin bahwa jika Messi tidak mendapatkan kesempatan jadi juara dunia, sepak bola bakal sangat tidak adil," buka Ustari kepada Radio Mitre via Goal internasional.

Tidak Masuk Akal

Dia tahu kegagalan Messi di level internasional telah membuat kemampuannya diragukan. Namun, Ustari menegaskan bahwa meragukan kemampuan La Pulga sungguh tidak masuk akal. Messi tetaplah Messi, entah di level klub atau bersama timnas.

"Meragukan Messi itu tidak masuk akal. Situasi bisa berjalan baik atau tidak, tapi saya tegaskan pada Anda bahwa saya pernah melihat dia menangis seperti anak kecil karena apa yang terjadi di tim nasional," sambung Ustari.

"Sangat sulit berada di posisinya. Saya ingat Copa America 2011, saya pulih dari cedera lutut, dan ketika mereka kalah, saya pergi menemui Messi di Ezeiza dan menjumpai dia seperti yang tidak pernah saya lihat sebelumnya, benar-benar putus asa," pungkasnya. **Prc1

Sumber: Radio Mitre, Goal