12 Tahun Jadi Janda, Ibu Kandung Kini Hamil Usai Nekat Nikahi Putranya Sendiri

Kamis, 26 Maret 2020

12 Tahun Jadi Janda Setelah Suaminya Meninggal, Ibu Kandungnya Kini Hamil Usai Nekat Nikahi Putranya Sendiri, Alasannya Tak Masuk Akal!

PELITARIAU.com - Pernikahan merupakan ikatan atau ikatan yang dilakukan oleh dua orang dengan ikatan ikatan perkawinannya. Hal tersebut baik pada norma agama, hukum dan sosial.

Dikutip dari Wikipedia, Pengesahan sesuai hukum tentang pernikahan dikeluarkan pada saat dokumen tertulis yang dibatalkankan pernikahan ditanda-tangani.

Upacara pernikahan sendiri merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk membahasnya bersama teman dan keluarga.

Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan perkawinan.

Namun, siapa sangka ada seorang ibu yang rela nikahi anak kandungnya sendiri. Seperti yang WIKEN.ID kutip dari Tribunnews, kehidupan pernikahan Betty Mbereko tergolong aneh bagi kita.

Itu karena dia memilih menikahi putrinya. Melansir dari Elitereaders lama ini kisahnya berawal setelah anak perempuan menerima 40-an itu punya kehidupan yang mapan.

Atas jasanya demikian, sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita selain itu. Betty akhirnya memutuskan menikah dengan putra nya sendiri atas dasar sama-sama suka. Mereka bahkan berniat meresmikan melalui pernikahan yang sah.

Wanita berumur 40 tahun ini juga tengah hamil hasil besar dari hubungan incest (sedarah) dengan putra kandungnya tersebut.

Dikutip dari warga, Betty menjanda selama 12 tahun dan tinggal bersama bersama, Farai Mbereko (23). Setelah disetujui menikah, Betty menerima hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.

Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila dan siap menikah dengan Betty. Banyak orang yang tidak dapat membantah karena terlindungi oleh norma dan agama.

Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa, memilih memilih pergi desa dan menikah di tempat lain. Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat desa mereka setelah rencana itu terwujud? 'Di sini, anak bisa menikah'

Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi. Namun, hal itu tidak berlaku untuk suku Polahi di pedalaman Gorontalo.

Mereka sampai saat ini sebaliknya hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain. Jika di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio, salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, minggu lalu.

Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif. Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, juga tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lain. ** prc4


sumber: wiken.id