Viral, Bangunan Mangkrak Telan Milyaran Rupiah di Inhu, Waka: Setan Juga Tak Bisa Memanfaatkan

Selasa, 10 Maret 2020

Wakil ketua DPRD Inhu Suwardi Ritonga SE melakukan Sidak di bangunan mangkrak di Inhu wakil ketua komisi II DPRD Inhu Martimbang Simbolon dan anggota komisi II DPRD Inhu Eka Mulya Maputra. Tampak juga seorang wartawan sedang menunju bangunan mangkrak

PELITARIAU, Inhu - Milyaran rupiah uang yang diduga bersumber dari APBD Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) Riau, digunakan untuk membangun, namun bangunan tersebut tidak selesai bahkan lokasi bangunan tersebut saat ini menjadi hutan.

Bangunan yang mangkrak itu ditemukan oleh wakil ketua DPRD Inhu Suwardi Ritonga SE pada Selasa (10/3/2020), lokasi bangunan mangkrak tersebut berjarak lebih kurang 1 KM dari kantor bupati Inhu, tepatnya di belakang Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Peternakan dan Ketahanan Pangan (BP4KP) Kabupaten Inhu, tak jauh dari kantor Polsek Rengatbarat.

"Sesuai laporan masyarakat, saya datang ke sini, sedih kita melihat bangunan ini yang bersumber dari uang rakyat, atapnya sudah hancur dan belum pernah dimanfaatkan, setan saja tak bisa memanfaatkan gedung ini apa lagi manusia," kata wakil ketua DPRD Inhu usai meninjau bangunan mangkrak di Inhu saat itu didampingi wakil ketua komisi II DPRD Inhu Martimbang Simbolon dan anggota komisi II DPRD Inhu Eka Mulya Maputra.

Sebelum dilakukan inpeksi mendadak (Sidak) oleh pimpinan DPRD Inhu tersebut, dirinya mendapatkan keterangan kalau gedung yang mangkrak itu kalau selesai dibangun, akan digunakan untuk balai pelatihan penyuluhan pertanian, namun, dengan kondisi yang ditemukannya dirinya pesimis bangunan tersebut bisa selesai sesuai peruntukannya.

"Yang menganggarkan bangunan ini harus bertanggung jawab, jangan salahkan masyarakat marah dengan kita, ketika rakyat melihat uangnya digunakan untuk bangunan yang sia-sia, minimal kalau tak bermanfaat untuk manusia, berguna bangunan ini untuk setan," ujar politisi Gerindra Inhu ini yang akrab dipanggil bang Ucok.

Dengan hasil temuannya itu, Ucok menegaskan tidak ada gunanya bangunan yang terbengkalai dan sudah jadi hutan tersebut, dirinya juga akan mencari tau tentang perencanaan pembangunan balai latihan pertanian yang mangkrak itu, apakah progresnya hanya sampai disitu atau ada lanjutan pekerjaannya.


Meski ditemu bangunan mangkrak dengan biaya milyaran rupiah, dirinya berharap agar instansi terkait tetap bisa melanjutkan pembangunan agar uang rakyat yang sudah masuk tidak bernilai sia-sia. "Kalau bisa, selesaikan bangunan ini, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sesuai kebutuhan," ucapnya.

Ditempat yang sama, wakil ketua komisi II DPRD Inhu, Martimbang Simbolon menambahkan, sebagai mitra dari BP4KP dirinya mendukung program pemerintah dan terkhusus Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra kerjanya, namun demikian dirinya kesal melihat bangunan mangkrak di belakang OPD BP4KP tersebut. 

"Kalau seperti ini bangunanya jelas mubazir, info yang saya terima bangunan ini sudah mangkrak 7 tahun, sejak dimulai pekerjaan tahun 2013 lalu tidak dilanjutkan lagi, ada pembiaran disini, dimana perhatian pemerintah," kata Martimbang Simbolon.

Dengan alokasi anggaran yang cukup besar, kata Martimbang, pemerintah daerah melakukan pembayaran, dirinya khawatir jika terus bangunan mangkrak dibiarkan saja, nantinya bangunan awal tidak lagi bisa dimanfaatkan.

"Anggaran dibuat dengan kegiatan yang tidak penting, untuk apa anggaran besar untuk bangunan mangkrak ini,? Masih banyak kebutuhan masyarakat secara umum di Inhu yang membutuhkan anggaran ini," ujarnya.

Berdasarkan data lapangan yang di peroleh wartawan, bangunan BP4KP di Inhu ini, menjadi perbincangan masyarakat, kenapa bangunan dikerjakan tidak selesai, dan apakah akan dilanjutkan dan apakah pekerjaan mangkrak membangun tidak selesai masuk dalam tindak pidana korupsi. **Prc1/tim